HEADLINE

Harga Buah Rambutan Anjlok_Perikat Hanya Rp5000, Kalah Dengan Buah Lain

PURWAKARTA, RAKA – Memasuki musim panen raya, petani rambutan di Desa Karangmukti, Kecamatan Bungursari, mengeluh. Pasalnya, meskipun hasil panen melimpah, tapi harga jualnya merosot. Hal ini menyebabkan para petani mengalami penurunan omzet.

Panen raya rambutan yang berlangsung sejak bulan Februari di daerah Purwakarta, ternyata tidak disertai dengan kenaikan harga yang diharapkan oleh para petani. Seorang petani rambutan, Ayik (60) mengatakan, harga rambutan saat ini mengalami penurunan, yakni dari tujuh ribu rupiah per ikat menjadi empat hingga lima ribu rupiah per ikatnya tergantung kualitas. “Kalau hasil panen mah banyak, tapi malah harga rambutannya yang turun, jadi bingung ke kitanya kalau seperti ini,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (18/3).

Ayik mengungkapkan, penurunan harga ini disebabkan oleh berbarengannya waktu panen dengan jenis buah lain. Sehingga menyebabkan rambutan kurang laku di pasaran. “Ya, penyebabnya karena tahun ini panennya bareng sama buah dukuh, rambutannya banyak tapi yang laku sedikit, jadi harganya kalah,” ungkapnya.
Dengan harga jual rambutan yang menurun, ia mengaku untuk panen raya tahun ini, dirinya mengalami penurunan omzet. “Ya, bukan menurun lagi, tahun ini mah untungnya ga ada, sedikit banget, tapi mau gimana lagi,” ujarnya.
Selain memanen rambutan miliknya, Ayik menuturkan, ia juga mengepul rambutan dari warga yang berada di wilayah sekitar untuk kemudian dijual kembali. “Ini rambutan ada juga yang beli dari warga, saya belinya tiga ribu per ikat, dalam sehari bisa sampai 1500 ikat yang masuk kesini. Sebagian ada yang dijual disini, ada juga yang di kirim ke luar daerah,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, rambutan miliknya telah dipasarkan diberbagai wilayah pulau Jawa, bahkan sudah tembus ke luar pulau Jawa. “Ini di kirim ke daerah-daerah lain banyaknya, ini yang di mobil aja mau di kirim ke Bogor. Saya paling jauh ngirim itu sampe ke Malang sama Palembang,” ungkapnya.
Ayik juga berharap, agar ketika panen raya selanjutnya, harga rambutan dapat tinggi agar para petani mendapatkan keuntungan. “Ya, pengennya mah harganya mahal, biar petani ada untungnya,” pungkasnya. (cr)

Related Articles

Back to top button