
radarkarawang.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga daging ayam naik di Pasar Cikampek mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kondisi ini dirasakan para pedagang dan pembeli di pasar tersebut.
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Cikampek Bila mengatakan, kenaikan harga sudah mulai terasa sejak beberapa hari terakhir. Ia menjelaskan bahwa harga daging ayam filet yang sebelumnya dijual Rp 48 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 52 ribu per kilogram.
Meski terjadi kenaikan, permintaan dari konsumen justru tetap stabil, bahkan cenderung meningkat. “Walaupun harga naik, penjualan tetap bagus. Mungkin karena daging ayam itu sudah jadi kebutuhan harian masyarakat, jadi tetap dicari,”katanya kepada Radar Karawang, Minggu (30/11).
Bila memperkirakan bahwa harga daging ayam akan kembali naik memasuki puncak libur Natal dan Tahun Baru. Dari pengalamannya tahun-tahun sebelumnya, harga bisa mencapai Rp 60 ribu per kilogram. “Jelang Nataru biasanya permintaan meningkat, jadi harga pun ikut naik. Tapi kalau naik terus, kami pedagang harus siap nambah modal. Kalau bisa mah jangan naik, kasihan pedagang dan pembeli,” keluhnya.
Ia juga menambahkan, bahwa kenaikan harga bukan hanya dipicu naiknya permintaan, tetapi juga adanya biaya distribusi dan pasokan ayam potong yang sering berubah menjelang akhir tahun. Di sisi pembeli, sebagian masyarakat mengeluhkan kenaikan harga tersebut, meski mereka menyadari bahwa daging ayam merupakan kebutuhan pokok yang sulit digantikan.
Salah satu pembeli di Pasar Cikampek Rina (32) mengatakan, bahwa dirinya tetap membeli ayam meski harganya naik. “Ayam ini kan bahan pokok, setiap hari dipakai buat masak. Mau naik juga tetap beli, asal kualitasnya bagus,” tuturnya.
Namun Rina berharap, pemerintah bisa melakukan langkah-langkah stabilisasi harga menjelang libur panjang. Ia menyebutkan bahwa lonjakan harga pada momen tertentu seperti Nataru sudah menjadi hal yang biasa, tetapi tetap memberatkan masyarakat kecil.
“Kenaikan harga memang selalu terjadi menjelang akhir tahun, tapi kalau terlalu tinggi, berat juga buat kami yang belanja harian. Pemerintah semoga bisa membantu menekan kenaikan harga supaya tidak melonjak terlalu jauh,”tutupnya. (zal)



