HEADLINE

Harga Daging Sapi dan Daging Ayam Terus Naik_Hingga Lebaran Harga Diperkirakan akan Terus Naik

PURWAKARTA, RAKA – Sepekan menjelang hari raya Idul Fitri, harga daging sapi dan daging ayam di Pasar Tradisional Pasar Rebo Purwakarta, terpantau masih tinggi. Bahkan, untuk daging ayam harga terus merangkak naik setiap harinya.

Harga daging sapi masih berada di angka Rp140 ribu per kilogramnya. Sementara untuk harga daging ayam terus merangkak naik hingga menyentuh Rp42 ribu perkilogramnya. Harga ini jauh melambung tinggi dari harga normal yang biasa dijual oleh pedagang.

Seorang pedagang Daging Sapi, Tisna (42) menyebutkan bahwa, kenaikan harga sudah terjadi sejak awal memasuki bulan Ramadan lalu. Dan untuk saat ini masih ada kemungkinan untuk terjadi kenaikan harga lagi untuk daging sapi. “Untuk harga terbilang masih tinggi, masih di angka 140 ribu, belum ada perubahan sejak awal puasa. Untuk normalnya di angka 130 ribu, tapi sekarang masih ada kemungkinan naik lagi sampe 150 ribu kalau menjelang lebaran seperti ini,” ucapnya, Kamis (4/4).

Selain harga yang masih tinggi, Tisna juga mengungkapkan, penjualan di tahun ini lebih sepi daripada tahun sebelumnya. “Sangat jauh kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, saya juga kurang tahu kenapa, tapi kayaknya orang-orang sekarang sudah pada punya pake untuk lebaran, jadi tidak beli daging ke pasar,” ungkpanya.

Adapun untuk daging ayam, seorang penjual Dida (38) mengatakan, saat ini harga daging ayam masih mengalami kenaikan setiap harinya dan hal ini memang akan selalu terjadi setiap momen menjelang lebaran seperti sekarang ini. “Harganya sedang tingi-tingginya, setiap hari harganya naik seribu, sekarang sudah 42 ribu perkilonya, lumayan bikin pusing,” ucapnya.
Selain karena daya beli masyarakat kurang, Dida juga menuturkan, saat ini banyak pedagang nakal yang bersaing dengan cara tidak sehat, mereka menjual dengan harga murah berbeda dengan pedagang pada umumnya. “Seharusnya daging ayam itu sekarang 45 ribu, tapi di Purwakarta masyarakatnya tidak kuat dengan harga segitu. Terus banyak juga pedagang yang ngerusak harga, mereka sengaja jualnya murah, jadi beda sendiri dengan kebayakan pedagang yang lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Rani (52) seorang pembeli mengaku, meski harga sedang mahal, ia terpaksa tetap membeli daging ayam karena menjadi kebutuhan. “Ya gimana, meskipun mahal tapi yang namanya kebutuhan tetap harus dibeli. Lumayan pusing juga kalau harganya tinggi seperti ini, pengennya mah ya stabil-stabil aja, jangan terlalu murah, karena kasihan juga sama penjualnya,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button