Harga Kedelai Impor Rp12 Ribu, Lokal Rp15 Ribu
KARAWANG, RAKA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang memastikan harga tempe di pasaran masih stabil. Hanya saja memang, saat ini kedelai impor lebih dimintai perajin karena hargnya lebih murah dan kualitasnya lebih bagus dari kedelai lokal.
Staf Analisis Perdagangan Disperindag Kabupaten Karawang Dedi Iskandar memaparkan, saat ini untuk harga tempe di pasar masih stabil. Hal ini berdasarkan dari data setelah melakukan survei di lapangan. Meski begitu ia mengungkapkan jika proses distribusi untuk impor kedelai mengalami keterlambatan. “Kami sudah turun ke beberapa lokasi untuk pemeriksaan, sampai sekarang harga tempe masih tidak ada kenaikan bahkan terbilang stabil,” ujarnya, Selasa (1/11).
Ia memaparkan, perajin tempe di Kabupaten Karawang menggunakan kedelai impor. Hal itu karena butiran kedelai lebih besar. Selanjutnya warna kedelai pun lebih bagus. “Para perajin ini memang menggunakan tempe impor, karena kualitasnya lebih bagus dibandingkan kedelai lokal, dari segi butirannya juga kedelai impor lebih gede dan warnanya lebih bagus,” tambahnya.
Kemudian harga pun lebih murah dibandingkan dengan lokal. Saat ini harga kedelai lokal sebesar Rp15 ribu dan impor sebesar Rp12 ribu hingga 13 ribu. Ia melanjutkan kebutuhan kedelai di Kabupaten Karawang mencapai 5 ton. “Untuk harga kedelai minggu ini, untuk kedelai biasa harganya Rp15 ribu dan kedelai impor harganya Rp12 ribu sampai 13 ribu. Kita masih devisit kedelai sebanyak 5 ton, meskipun harga BBM naik, untuk bahan pokok sejauh ini tidak ada kenaikan yang signifikan,” tutupnya. (nad)