HEADLINEPurwakarta

Harga Kedelai Mahal Dikeluhkan, Perajin Kurangi Ukuran Tahu dan Tempe

PURWAKARTA,RAKA – Kenaikan harga kedelai di pasaran dikeluhkan perajin tahu dan tempe di Kabupaten Purwakarta. Perajin tahu dan tempe pun memutuskan memperkecil ukuran dibandingkan menaikan harga agar tidak mengalami kerugian.
Salah seorang pelaku usaha tempe di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Sujoyo mengaku terpaksa mengurangi ukuran tempe untuk meminimalisasi angka kerugian akibat kenaikan harga kedelai. “Jika ukuran tempe masih sama dengan harga tetap yang ada malah nombok bukan untung hasil dari penjualan tempe. Yah gimana lagi harga kedelai masih tinggi,” ucap Sujoyo. Minggu (20/2)
Ia mengaku dengan kenaikan kedelai ini sangat penyulitkan para pelaku usaha tempe untuk mencari lebih dari hasil penjualan. Bahkan kurang untuk menutup biaya produksi. “Harga kedelai sekarang Rp12.000, sebelumnya cuma Rp10.000. Denger-denger mau naik lagi, tapi gak tau juga,” ucap Sujoyo.
Ia meminta kepada pemerintah ikut andil dalam menangani kenaikan harga kedelai agar para pelaku usaha tempe tetap bisa produksi memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Sujoyo, jika belum juga ada solusi tidak menutup kemungkinan para pelaku usaha akan mogok produksi, dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah. “Rencananya Jakarta, Bandung, Bogor, Purwakarta akan mogok produksi pada Senin, Selasa dan Rabu jika belum ada solusi, agar pemerintah tahu jika kami perlu solusi,” ucap Sujoyo.

Related Articles

Back to top button