Harga Naik Tapi tak Signifikan,Stok Kebutuhan Pokok Aman Jelang Tahun Baru
KARAWANG, RAKA- Jelang tahun baru, harga kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan. Tapi, kenaikan tersebut dinilai tidak signifikan dan stok untuk masyarakat saat ini aman.
Kepala Bidang Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang, Yayat Rohayati menuturkan, stok pangan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat menjelang tahun baru 2023. Namun, beberapa komoditas pangan pokok mengalami kenaikan harga. “Ada beberapa yang mengalami kenaikan seperti bawang merah, bawang putih, daging ayam dan kacang kedelai,” ujarnya.
Kenaikan harga menjelang akhir tahun, lanjutnya, tidak akan terlalu signifikan. Pihaknya pula terus melakukan pemantauan di pasar-pasar dan juga terus memantau suplai bahan kebutuhan pokok tersebut. “Dengan melihat kondisi ketersediaan dan harga dari laporan hargapasar.karawangkab.go.id, tidak akan terjadi gejolak harga yang signifikan dikarenakan masyarakat sudah cerdas berbelanja,” paparnya.
Yayat mengimbau masyarakat Kabupaten Karawang untuk tidak berbelanja bahan pangan secara berlebihan saat menjelang tahun baru. “Diharapkan masyarakat tidak panik dalam berbelanja. Tidak perlu menimbun bahan pangan belanja secukupnya agar harga tetap stabil,” ungkapnya.
Sebelumnya, salah satu pedagang sayuran di Pasar Dengklok Margiono mengatakan, kenaikan harga sayuran mencapai 30 persen seperti cabai rawit merah yang awalnya Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu dan bawang merah Rp24 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu. “Rata-rata naiknya sekitar Rp10 ribu. Yang sudah naik seperti cabai rawit merah, bawah merah,” katanya.
Kenaikan harga ini, lanjutnya mengakibatkan daya beli masyarakat turun. Konsumen terbebani karena harga terus melonjak. Diharapkan, harga sejumlah kebutuhan masyarakat bisa segera stabil lagi. “Kenaikan ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, yang awalnya membeli 0,5 kilogram menjadi 0,25 kilogram,” paparnya.
Kondisi serupa juga terjadi di pasar tradisional di Karawang kota pun sejumlah kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan. Harga telur ayam negeri naik sejak 2 minggu lalu. Saat ini harga mencapai angka 31 ribu, harga awal sebesar 25 ribu. Ia dalam satu hari hanya membawa 20 ikat tempat telur. “Dari harga normalnya 25.000 sekarang jadi 31.000 udah ada 2 minggu an ini untuk telur ayam negeri, telur ayam kampung dan bebek belum ada kenaikan,” ujar Elisa, pedagang telur baru-baru ini.
Ia melanjutkan, telur ayam negeri hanya bertahan selama 1 sampai 2 minggu di suhu ruang. Saat ini akibat adanya kenaikan harga tersebut berdampak pada jumlah pembeli. Selanjutnya berdampak pula di keuntungan yang diperoleh dalam satu hari. Sebelum adanya kenaikan, ia memperoleh keuntungan dari 3 sampai 5 juta dalam 1 hari. Sekarang keuntungan yang diperoleh hanya sebesar 2 juta dalam satu hari. “Jadi sepi dan berkurang pembelinya, saya terus menawarkan telur di luar pembeli yang ada disini. Saya ga stok banyak kalau sekarang cuma ada 20 ikat aja, kalau telur itu bertahannya 1 mingguan. Omset per hari sekitar 3 sampai 5 jutaan kalau normal, sekarang omsetnya turun,” tambahnya. (dis/mal/nad)