HEADLINE

Hari Pahlawan, Pengunjung Tugu Kebulatan Tekad Terharu

WISATA SEJARAH: Sejumlah remaja asal Klari mengunjungi Tugu Kebulatan Tekad saat Hari Pahlawan, Minggu (10/11).

RENGASDENGKLOK, RAKA – Monumen Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok merupakan tempat bersejarah yang memiliki kenangan tersendiri, terlebih Rengasdengklok menjadi tempat yang disinggahi presiden pertama Republik Indonesia sebelum membacakan teks proklamasi kemerdekaan di Jakarta.

Namun, tempat bersejarah tersebut kini hanya sebatas nama dan kenangan masa lalu. Pasalnya perawatan dan lokasi menuju Tugu Proklamasi tak diindahkan dengan pemandangan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang semerawut.

Rohmana (43) asal Bancong, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, mengatakan, sudah puluhan tahun bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah asing. Tapi pengelolaan tempat bersejarah masih terlihat belum maksimal. “Seharusnya yang dikelola bukan hanya di area tugu saja, tapi di sekitarnya juga harus tertata rapih,” jelas Rohmana pengunjung Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok kepada Radar Karawang, Minggu (10/11).

Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, menurut Rohmana, sudah menjadi milik bersama warga Indonesia, bukan lagi milik daerah. Hanya saja lokasinya berada di Kabupaten Karawang. Dia berharap pemerintah dapat membenahi sekitar tempat bersejarah itu. “Kalau bisa ditata lebih baik lagi, apalagi orang-orang pasti sudah tahu sejarah tentang Rengasdengklok ini,” katanya.

Di Hari Pahlawan, tentunya banyak masyarakat yang berkunjung ke tempat bersejarah. Seperti Lela (40) warga Cimahi, Kecamatan Klari, dirinya bersama suami dan kedua anaknya sengaja mendatangi Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok dan Rumah Pengasingan Soekarno di Hari Pahlawan. Lela mengaku baru kali pertama berkunjung ke tempat bekas markas PETA itu. “Saya tahu sejarah Rengasdengklok itu dari (pelajaran) PSPB dulu. Kalau sekarang mungkin pelajaran sejarah kali yah,” katanya.

Kesan pertama mendatangi tempat bersejarah, lanjut Lela, dirinya dapat mengingat perjuangan para pahlawan zaman dulu. “Saya pertama kali ke sini, padahal orang Karawang asli. Kesan pertama saya terharu ingat zaman dulu,” katanya.

Idris, juru pelihara Monumen Tugu Kebulatan Tekad mengatakan, Hari Pahlawan banyak pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Cikampek, Karawang kota dan Bekasi. “Banyak yang tanya-tanya soal sejarah, kita (jupel) pasti punya kewajiban untuk menceritakan sejarah yang benar kepada pengunjung,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button