Harus Bijak Serap Informasi dari Media Sosial

BERGAYA : Pelajar SMK Indonesia Emas 2 bergaya di hadapan kamera.
MAJALAYA, RAKA – Banyak pelajar atau siswa yang terprovokasi akibat pemberitaan yang tersebar di media sosial dan melakukan aksi demo ke Jakarta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, siswa SMK Indonesia Mas 2 Majalaya berpesan agar tidak mudah terprovokasi dengan pemberitaan tersebut.
Devia Handayani, siswa SMK Indonesia Mas 2 Kelas XII Akomodasi Perhotelan mengatakan, banyak hal yang dapat dilakukan di sekolah dibandingkan harus pergi berdemo dan membuat kerusuhan yang dapat merusak fasilitas negara. “Lebih baik belajar daripada harus bikin rusuh apalagi memprovokasi hal-hal yang tidak baik,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (1/10).
Ia menambahkan, untuk melakukan aksi perubahan ke arah yang lebih baik lagi, tidak harus dengan berdemo dan melakukan aksi perusakan. Tentunya dengan fokus belajar dan berprestasi. “Kalau kita pintar pasti akan berdampak buat masa depan negara ini,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan Aditya Nurfauzi, selain merusak fasilitas negara, kegiatan aksi bisa membahayakan diri sendiri karena harus berhadapan petugas kepolisian yang akhirnya akan membawa seseorang terjerat hukum dan merusak masa depan. “Harus sayang dengan diri sendiri, jangan sampai kita terjerumus karena informasi yang dinilai unsur-unsur provokasi,” paparnya.
Tak mau kalah, Sumayanti Mawaddah berpesan kepada seluruh siswa untuk bisa mencerna kembali pemberitaan yang tersebar di media sosial. Karena banyak orang yang memanfaatkan momen untuk melakukan kegaduhan dan mengganggu jalannya pemerintahan. “Biarkan pemerintah bertugas, kalau salah diingatkan, tapi jangan melakukan rusuh apalagi merusak barang-barang, nanti bisa kena batunya,” pungkasnya. (mal)