
PURWAKARTA, RAKA – Ribuan peserta tak bergeming meski hujan mengguyur acara Haul Kasepuhan Bogor dan Purwakarta yang ke-4. Tahun ini, haul tersebut digelar di Alun-alun Kota Bogor, setelah sebelumnya tiga kali berturut-turut diadakan di Masjid At-Thohiriyah, Empang, Bogor.
Pemindahan lokasi ini dinilai penting oleh Generasi ke-7 Dalem Sholawat, R. Muhammad Padmanegara. Pemilihan Alun-alun sebagai lokasi dinilai tepat untuk menggaungkan informasi kepada masyarakat luas.
Baca Juga : Setiap Hari Tema MPLS Berbeda-beda
“Pemilihan Alun-alun Kota Bogor, merupayakan upaya untuk mendekatkan informasi kesejarahan Bogor kepada khalayak luas terutama kepada generasi muda,” ujar Pamdanegara melalui keterangan resminya, Rabu (16/7).
Meski hujan terus mengguyur, Haul Akbar yang dihadiri oleh peserta dari lintas kota dan lintas provinsi ini terbilang sukses. Warga tetap bertahan dan mengikuti jalannya haul hingga selesai.
Pendiri Bela Purwakarta, AA Komara yang hadir beserta sejumlah warga Purwakarta mengutarakan kebulatan tekadnya.
“Warga Purwakarta yang turut hadir tak akan gentar oleh badai atau hujan, karena kami sadar, dahulu perjuangan Dalem Sholawat lebih gigih dan tegar melewati beragam ujian dalam mendirikan dan merintis Purwakarta,” ungkapnya.
Sementara, Pendiri Spirit Binokasih, Wahyu Hidayat yang turut hadir mengungkapkan bahwa meski dirinya ditakdirkan bukan terlahir di Purwakarta, keingintahuan terhadap Sejarah Purwakarta begitu menguat untuk lebih mengenal sosok Dalem Sholawat.
Tonton Juga : ASHIN JINARAKKHITA, BIKSU PERTAMA SETELAH RUNTUHNYA MAJAPAHIT
“Yang mana beliau juga merupakan kasepuhan Bogor dan dimakamkan di Bogor. Keikutsertaan ini tak lain demi sebuah penghormatan bahwa keberadaan suatu kota pasti ada sosok pendiri yang merintis segala sesuatunya dari nol,” ujar Wahyu.
Rombongan peserta Haul Akbar dari Purwakarta yang bertema Ekspedisi Purwakarta 5 ini diikuti oleh Keluarga Syekh Baing Yusuf dan DKM Masjid Agung Baing Yusuf, Keluarga Mama Sempur Plered, serta elemen lainnya yang turut hadir memenuhi undangan Haul Sang Pendiri Purwakarta sekaligus Kasepuhan Bogor.
Haul Akbar ini diselenggarakan untuk mengenang dan mendo’akan para kasepuhan/leluhur yang menjadi wasilah dari cikal bakal keberadaan Bogor di Tanah Pasundan yang notabene berasal dari Trah Kerajaan Padjadjaran yang dipimpin Prabu Siliwangi. Adapun tokoh kasepuhan tersebut diantaranya yakni R. Aria Wiradinata (Kangjeng Dalem Sukaraja I/Bupati Bogor pertama 1749-1754), R. Tumenggung Wiradireja, Kepala Buitenzorg dan Kampoeng Baru (Kangjeng Dalem Sukaraja II/Bupati Bogor ke-2 1758-1769), K.H. R. Moh. Thohir Al-Bughuri, Penghoeloe Buitenzorg (Auliya Kampoeng Baroe/Ulama Besar Bogor 1826-1849), Pendiri Masjid At-Thohiriyah, Masjid Agung Tertua di Bogor. Kampoeng Baroe adalah sebutan awal untuk Buitenzorg/Bogor, R. Adipati Aria Wiranata (Kangjeng Dalem Sepuh, Bupati Bogor ke-
15 1815-1849) dan R. Adipati Aria Soeriawinata/K.H.R. Muhammad Sirodj/
Dalem Sholawat, Bupati Karawang ke-11 1829-1849 (Pendiri Purwakarta) dan Bupati Bogor ke-16 1849-1864.
Beliau adik dari R.A.A. Soerianata / Dalem Santri, Bupati Karawang ke- 9 (1820-1828) yang makamnya berada di kampung Cibulakan Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Keduanya putra dari R.A.A. Wiranata / Dalem Sepuh, Bupati Bogor ke-15. (yat)