HEADLINE

20 Warga Dengklok Diisolasi di Madrasah

BERJEMUR BERTELANJANG DADA: Sejumlah warga Dusun Warudoyong Selatan, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, yang terpapar corona sedang berjemur di area Madrasah Birul Walidaeni, Senin (7/6) pagi. Mereka diisolasi sejak Jumat (4/6) hingga 14 Juni 2021.

Klaster Wisata dan Mudik

RENGASDENGKLOK, RAKA – Gara-gara berwisata ke Pantai Pakisjaya dan mudik ke wilayah Subang, sebanyak 28 warga Dusun Warudoyong Selatan, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, terpapar corona.
Mereka pun menjalani isolasi mandiri. Bagi yang tidak memiliki rumah yang representatif, menjalani isolasi mandiri di Madrasah Birul Walidaeni. Jumlahnya ada 20 orang. Rinciannya, tiga orang anak-anak, 16 orang dewasa, satu lanjut usia. Sedangkan delapan orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Menurut pantauan di lokasi karantina Covid-19 di Madrasah Birrul Walidaeni, mereka yang terkonfirmasi positif virus corona tengah melakukan berbagai aktivitas, seperti membersihkan halaman, berjemur sambil bersantai, dan ada juga yang sedang istirahat. RS (30) warga yang tengah menjalani isolasi di Madrasah Birrul Walidaeni mengatakan, selama di tempat karantina sering berolahraga, bersih-bersih, nonton televisi. Kemudian dia mengaku terkonfirmasi virus corona setelah pulang dari pantai. “Sebenarnya udah jenuh di sini soalnya dari hari Jumat. Saya di sini paling olahraga, berjemur pagi, kalau malam paling nonton televisi,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (7/6).

Ketua Satgas Dusun Warudoyong Selatan Topan Eka Permana mengatakan, awalnya 20 orang yang diisolasi di Madrasah Birul Walideni menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing. Namun, karena banyak di antara mereka berasal dari keluarga menengah ke bawah, serta tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus sendiri, akhirnya para pemuda setempat berinisiatif membawa mereka ke madrasah setelah berkoordinasi dengan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) Rengasdengklok. “Menurut saya kalau isolasi mandiri di rumah ini bagi orang yang mampu. Misalnya mampu buat kebutuhan makan, dan lainnya,” jelas Topan.

Menurut Topan, penyebaran virus corona di wilayah Dusun Warudoyong Selatan ini berawal dari klaster wisata dan mudik. Pasalnya, ada warga setempat yang melakukan perjalanan ke Kabupaten Subang, setelah pulang dinyatakan positif Covid-19. Kemudian ada juga yang berwisata ke salah satu pantai di wilayah Karawang, dan mereka terkonfirmasi positif corona.
“Pertama dari klaster mudik, karena ada yang mudik. Terus klaster wisata yang ke Pantai Pakis. Jadi itu awalnya klaster mudik dan wisata,” ungkapnya.

Sementara bantuan kebutuhan untuk mereka masih bergulir. Seperti alat kesehatan, sembako, dan ada juga bantuan yang disalurkan dari jurnalis berupa uang sebanyak Rp4.274.000. Kemudian ada bantuan dari pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seperti beras sebanyak 100 kilogram, 10 dus mie instan, 10 kilogram gula putih, dan 10 kaleng sarden. Menurut Topan, dengan stok kebutuhan yang tersedia ini diperkirakan belum mencukupi untuk keperluan selama mereka di karantina. Karena kemungkinan mereka akan menjalani isolasi di madrasah hingga 14 Juni mendatang. Itupun kalau mereka harus menjalani isolasi selama 10 hari.
“Kalau dihitung-hitung dari bendahara, logistik ini masih aman diperkirakan untuk tiga hari, tapi mereka di sini masih lama,” katanya.

Camat Rengasdengklok Sri Redjeki mengaku upaya yang sudah dilakukan pemerintah kecamatan ini seperti bantuan beras, mie instan, dan telur. Pihaknya juga melakukan upaya pengawasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dan dia juga mengakui partisipasi masyarakat setempat terbilang tinggi.
“Saya ingin warga tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan), sehingga tidak ada lagi yang terkena Covid-19,” katanya.

Ketua Pelaksana Harian BPBD Karawang Yasin Nasrudin mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan logistik untuk kebutuhan warga yang terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Rengasdengklok Selatan. Kata Yasin, bantuan tersebut untuk 14 hari kedepan. “Kita kirim bantuan gak setiap hari, bantuan itu untuk 14 hari kedepan. Kita hanya itu saja bantuannya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button