![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_318,h_159/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2025/02/miskin.avif)
RadarKarawang.id – Angka kemiskinan di Kabupaten Karawang turun hanya 0,01 di tahun 2024. Disebutkan miskin karena pengeluaran perkapita perbulan di bawah Rp597 ribu.
Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang Friski Ramadhani mengatakan, berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan secara nasional,
untuk tahun 2023 angka kemiskinan di Kabupaten Karawang mencapai 7,87 persen dari seluruh masyarakat Karawang.
“Untuk tahun 2024 angka kemiskinan di Kabupaten Karawang dari hasil Susenas sebesar 7,86 persen.
Jadi di tahun 2024 angkanya mengalami penurunan 0.01 persen. Sedangkan untuk tahun 2025 data hasil surveinya belum ada,” katanya kepada Radar Karawang, Selasa (11/2).
Baca juga: Pangkas Anggaran Rp142 Miliar
Dijelaskannya, adapun masyarakat yang masuk dalam kategori miskin karena pengeluaran untuk makanan dan non makanan perkapita dalam perbulan di bawah Rp597 ribu.
“Di Indonesia rata-rata per keluarga dalam satu keluarga sebanyak 4 anggota, jadi perbulan mereka pengeluaran kebutuhannya sekitar Rp 2,5 juta rupiah,” paparnya.
Menurutnya, ini terjadi disebabkan banyak faktor yang diantaranya faktor pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan yang minim sehingga banyaknya masyarakat yang menganggur.
“Maka pendidikan dan kesehatan harus berjalan baik serta lapangan pekerjaan harus terbuka. Jadi tidak mungkin masyarakat akan sejahtera
seandainya anak-anak tidak sekolah, badannya sakit dan lapangan pekerjaan tidak ada,” paparnya.
Disampaikannya, untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Karawang, Pemerintah Daerah (Pemda) mengupdate data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang sudah ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Tonton juga: Pratama Arhan, Pemain Muda Terbaik Liga Thailand
“Sehingga dari nanti Pemda dapat membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai, yang akan mengurangi kemiskinan di Kabupaten Karawang,” tutupnya.
Berikut adalah faktor-faktor penyebab kemiskinan:
Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Angka kelahiran yang tinggi di suatu daerah dapat mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk suatu negara menjadi lebih besar.
Sehingga, dapat menyebabkan lapangan pekerjaan yang tersedia menjadi terbatas untuk dapat merekrut masyarakat yang membutuhkan pekerjaan demi mendapatkan gaji agar dapat membeli kebutuhan pokoknya.
Selain itu, apabila laju pertumbuhan penduduk tinggi tetapi tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi. Maka akan mengakibatkan angka kemiskinan semakin meningkat.
Masyarakat Pengangguran Meningkat
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan lapangan kerja yang ada di suatu negara menjadi terbatas. Sehingga, angka pengangguran di daerah tersebut akan meningkat.
Semakin banyak masyarakat yang pengangguran, maka angka kemiskinan pun akan meningkat.
Pendidikan yang Rendah
Individu yang memiliki pendidikan yang rendah, cenderung tidak memiliki keterampilan, wawasan maupun pengetahuan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan.
Sehingga, masyarakat yang berpendidikan rendah tidak dapat bersaing dengan masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi di dunia kerja maupun usaha.
Hal inilah yang membuat masyarakat berpendidikan rendah kalah saing dan membuat angka pengangguran serta kemiskinan menjadi bertambah.
Terjadi Bencana Alam
Bencana alam dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kemiskinan yang tidak dapat dihindari. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun tsunami dapat menimbulkan kerusakan pada infrastruktur serta kerusakan psikologis masyarakat yang tertimpa bencana.
Selain itu, bencana alam dapat menjadi penyebab kemiskinan, karena masyarakat yang terdampak bencana tersebut akan kehilangan harta bendanya.
Distribusi Pendapatan yang Tidak Merata
Distribusi pendapatan yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan pada pola kepemilikan sumber daya.
Umumnya, masyarakat yang memiliki sumber daya terbatas serta rendah umumnya berada di bawah garis kemiskinan.(zal)