BBM Mau Naik, Sopir Angkot Pusing
PURWAKARTA, RAKA – Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar ramai menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Meski baru isu, para pelaku jasa antar seperti sopir angkot dan ojek online di Purwakarta menolak rencana pemerintah tersebut.
Mereka menilai, jika rencana itu terealisasi akan sangat membebani rakyat, apalagi hari ini masih dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi dua tahun terakhir. “Mengeluh semua sopir angkot, karena muatan tidak ada sementara bensin naik. Pusing kita,” ujar Hasan, sopir angkot 03, Selasa (23/8).
Hasan meminta pemerintah mengkaji ulang karena masyarakat hari ini masih dalam kondisi sulit pascapandemi dan harga bakan pokok naik. “Kalau BBM naik pasti berdampak pada ongkos penumpang karena kalau bensin naik pasti ikut naik. Kalau ditanya keberatan ya keberatan, soalnya penumpang sepi,” katanya.
Sopir angkot lainnya, Ita Suryana meminta pemerintah agar membuat kebijakan untuk para sopir angkot jika BBM naik. “Kami sopir angkot meminta kebijakan dan bagusnya seperti apa kami sopir angkot. Kan sudah tau saingannya banyak angkot itu, kami juga sama butuh makan dan menafkahi anak istri,” tuturnya.
Begitupun pengemudi ojek online, Hengki. Dirinya yakin jika ada kenaikan harga BBM maka akan ada kenaikan tarif bagi para penumpang. “Kalau harga BBM naik otomatis tarif ojol harus disesuaikan juga, kalau keberatan tarif sekarang keberatan tapi kalau disesuaikan BBM tidak masalah karena gimana juga BBM sangat dibutuhkan juga,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan penjelasan mengenai rencana kenaikan harga pertalite dan solar subsidi. Luhut mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi. (gan)