HEADLINE

BBM SPBU Amansari Tercampur Air
-25 Motor dan Tiga Mobil Mogok

RENGASDENGKLOK, RAKA – Puluhan motor dan empat mobil mogok setelah mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Selasa (3/1).

Penyebab mogoknya puluhan kendaraan itu diduga karena bensin di SPBU tersebut tercampur air. Kepala Operasional SPBU Amansari Teguh mengatakan, tercampurnya air dengan BBM jenis pertalite itu disebabkan rembesan dari dinding tangki. Sebab kata dia, belakang ini wilayah Amansari kerap diguyur hujan, terlebih lagi curah hujan yang cukup lama saat pergantian tahun baru.

Teguh menjelaskan, masuknya air ke tangki BBM itu diketahui setelah banyaknya komplain ihwal motor mogok usai mengisi bensin di SPBU setempat. Teguh merinci kronologinya, bermula sekitar pukul 12.00 WIB tangki SPBU diisi 8000 liter pertalite, setelah itu SPBU baru menjual bensin pukul 12.32 WIB. Dan pukul 12.38 WIB, penjualan bensin langsung dihentikan karena ada komplain dari pemilik motor yang mogok setelah mengisi pertalite di SPBU Amansari. “Setelah ada yang komplain, kita langsung tutup karena kita tidak mau banyak korban,” kata Teguh saat ditemui di kantor SPBU Amansari, Rabu (4/1).

Terhitung sekitar enam menit penjualan pertalite setelah tangki SPBU diisi 8000 liter pada pukul 12.00 WIB, Selasa (3/1), kata Teguh sebanyak 130 liter pertalite yang sudah terjual, dan tercatat sebanyak 25 motor dan tiga angkutan umum serta satu mobil pribadi mendapat kompensasi. Teguh mengaku setiap motor diberi kompensasi sebesar Rp500 ribu, dan untuk mobil Rp750 ribu sampai satu juta. Tidak sampai di situ, sebagai bentuk tanggung jawabnya, SPBU juga menerjunkan tim mekanik. “(Tangki) sudah dievakuasi, sudah disedot airnya, sudah dikuras, sekarang sudah bagus lagi,” terang Teguh.

Lebih lanjut kata Teguh, saat ini kualitas pertalite di SPBU Amansari sudah kembali normal, dan itu sudah dicoba kepada beberapa kendaraan. Hanya saja kemungkinan SPBU itu akan mulai beroperasi kembali pada Kamis (5/1). Hal itu untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang mengaku-ngaku sebagai korban dari musibah yang terjadi di SPBU setempat.

Sebagaimana diketahui, Admin SPBU Amansari Asep mengatakan, sudah ada sejumlah pemilik kendaraan yang datang untuk mengadu sebagai korban, tapi pengakuan pemilik kendaraan itu tidak sinkron dengan kronologi saat kejadian tercampurnya air dengan pertalite di SPBU Amansari. Misalnya ada yang datang ke sini mengaku sebagai korban, tapi korban tersebut mengaku mengisi pertalite pada pukul 15.30 WIB, Selasa, padahal pada jam itu SPBU sudah tidak melayani konsumen. “Kejadiannya itu kan dari jam 12.32 WIB sampai jam 12.38 WIB, cuma enam menit,” jelasnya.

Sehari setelah kejadian itu, SPBU Amansari terpantau sepi dan pintu masuk ke SPBU pun ditutup dengan menggunakan tali. (mra)

Related Articles

Back to top button