HEADLINE
Trending

Belum Ada Solusi Kongkret

Atasi Banjir Desa Karangligar

KARAWANG, RAKA – Belasan tahun warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat setiap tahunnya harus berjibaku melawan banjir.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir, sudah lima kali terendam banjir. Sejak dulu pejabat dari tingkat pusat hingga daerah hilir mudik datang ke lokasi banjir, tapi sampai saat ini belum ada solusi kongkret.

Baca Juga : Pemerintah Nyerah Atasi Banjir Karangligar Karawang

Komariyah (40), warga Dusun Kampek, Desa Karangligar mengatakan, baru-baru ini banjir sudah 5 kali. Tingginya air membuatnya mengungsi ke salah satu musala.

Menurutnya, banjir sudah sejak lama merendam kampungnya hanya saja sampai saat ini belum ada solusi kongkret.

“Ini banjir ke 5 dan sudah dari 15 hari. Kemarin 1,5 meter tingginya, saya mengungsi ke mushola di depan. Belum ada bukti ingin merelokasi kami, kalau memang benar ada saya setuju tapi relokasinya harus dengan pemberian tempat usahanya juga. Sampai sekarang belum ada solusinya dari dulu, tolong pemerintah cepat mengambil tindakan untuk kami. Warung sayur saya tutup total sampai sekarang, saya baru pulang kemarin malam. Rumah saya masih terendam sepaha orang dewasa, sementara ini tinggal di dalam warung,” terangnya, Senin (2/12).

Mahpudin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang menyatakan, sebanyak 28 unit rumah masih terendam air hingga saat ini.

Menurut Mahpudin, penanggulangan bencana ini diperlukan peran dari semua instansi. “Penanggulangan secara permanen harus melibatkan multi sektor. Kami mendorong agar terjadi penanganan dari semua instansi. Kami mengupayakan agar tidak terjadi korban jiwa dan dapat segera ditangani. Ada 28 rumah yang masih terdampak banjir dengan 105 jiwa,” paparnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Lukmansyah, ingin memastikan secara langsung terkait upaya dan langkah yang telah diambil oleh Pemda Karawang.

“Menangani banjir ini menyiapkan supaya resiko bencananya seminimal mungkin, apabila banjir masyarakat sudah siap selanjutnya langkah dari pemerintah daerah. Kita melakukan upaya dengan mengeruk Sungai Citarum supaya air dapat mengalir dan tidak menguap serta sudah menjadi program kerja dari BBWS,” ujarnya, saat melihat kondisi Desa Karangligar.

Di tempat yang sama, Dila Ayu, staff BBWS Provinsi Jawa Barat menyampaikan sudah dilakukan pembebasan lahan seluas 2.047 hektare di wilayah Kabupaten Bogor untuk pembangunan bendungan.

Diharapkan, bendungan ini nantinya bisa meminimalisir banjir di Desa Karangligar. “Kami sudah membangun bendungan di Kabupaten Bogor dengan luas 2.047 hektar yang sudah dibebaskan dan sekarang progressnya sudah 60 sampai 70 persen. Saya tidak bisa menjawab kepastian target penyelesaian pembangunan bendungan,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button