HEADLINE

Berlomba Masuk Sekolah Favorit, Ada 14.371 Kuota SMA/SMK Negeri

KARAWANG, RAKA- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) resmi dibuka. Calon siswa mulai membidik sekolah favorit dengan mendaftar melalui jalur yang sesuai pada tahap pertama ini. Dari 40 SMA/SMK negeri yang ada di Karawang, tersedia 14.371 kuota.
PPDB SMA/SMK dilakukan serentak di Jawa Barat di mulai Selasa (6/6) sampai dengan Sabtu (10/6) untuk tahap pertama. Tahap kedua akan dimulai pada 26-30 Juni 2023. Di Karawang, ada sekitar 40 SMA/SMK negeri yang tersebar diberbagai kecamatan. Jumlah total kuota yang tersedia sekitar 14.371 siswa.
Orang tua calon peserta didik baru Aan Budiawan, akan mendaftarkan anaknya ke SMAN 3 Karawang. Pilihannya ke SMAN 3 Karawang karena sekolah ini dinilai menjadi salah satu sekolah favorit di Karawang. Selain itu, telah terdapat tetangga yang sudah masuk di sekolah tersebut. Meski bisa daftar online di rumah, namun ia memilih untuk datang langsung ke sekolah karena tidak memahami tata cara pendaftaran. “Pertama sekolah di Karawang memang ada beberapa yang menjadi favorit, salah satunya SMAN 3 ini dan kedua memang sudah ada tetangga yang ada di sini. Kalau kendala pasti ada tapi sudah di bantu dengan pusat informasi yang disediakan. Usia segini kan kurang memahami cara upload, saya datang ke sini untuk menghindari kesalahan saat pendaftaran,” katanya, Selasa (6/6).
Sementara itu, Wakil Kesiswaan SMA Negeri 3 Karawang Nurdin menyampaikan, pelaksanaan PPDB tahap pertama dimulai Selasa (6/6) sampai dengan Sabtu (10/6). Jalur pertama ini berupa penerimaan untuk siswa berprestasi, perpindahan tugas orang tua, anak guru, nilai rapor, anak berkebutuhan khusus. Jumlah kursi yang diperebutkan pada tahap ini sebanyak 179. “PPDB baru mulai hari ini di (6/6) sampai (10/6) untuk tahap satu, kalau SMA itu jalur afirmasi dan zonasi dan yang diperebutkan di jalur satu ini ada 179 kursi,” ujarnya, Selasa (6/6).
Anak berkebutuhan khusus (ABK) kriteria tuna netra belum dapat diterima. Soalnya sarana dan prasarananya belum tersedia di sekolah. Bagi penerimaan siswa ABK pihak sekolah telah melakukan koordinasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk mengetahui kondisi ABK tersebut. “Kita tahu semua sudah menjadi kewajiban sekolah untuk menerima ABK, namun kita batasi sesuai dengan SDM yang kita miliki. Kita tidak mungkin menerima siswa tuna netra, karena sarana dan prasarana kita juga memang tidak ada. Kita bekerjasama dengan SLB terdekat untuk memberikan koordinasi agar kita dapat menyiapkan,” tambahnya
Bagi orang tua yang ingin mendaftar secara langsung, pihak sekolah telah menyediakan unit komputer dan guru yang akan memandu. Selain itu telah disiapkan juga jaringan internet yang memadai bagi pendaftar. “Kita hanya dua tahapan saja, nah di tahap dua nanti itu zonasi. Semuanya online, mau datang ke sekolah juga sistemnya online. Kalau datang ke sekolah kita sediakan komputer dan kita dampingi proses pendaftarannya. Kita hanya pengguna sistem karena sistem dipegang oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat, kita sediakan jaringan internet yang bagus dan unit komputer,” lanjutnya.
Nurdin menyebut, untuk tahap kedua berupa zonasi. Sekolah tersebut masuk ke dalam zona C yang dimulai dari Perbatasan Tanjungpura dengan Kabupaten Bekasi, Rawamerta, Klari, Telukjambe, Ciampel, Pangkalan dan Tegalwaru. Tahap kedua ini akan menerima sebanyak 179 siswa. “Kuota itu tidak dibatasi untuk luar Karawang dan masyarakat lokal, tapi untuk masyarakat luar hanya bisa mendaftar di jalur pertama. Sebenarnya, tidak ada radius yang kita tentukan, tapi nanti akan di seleksi berdasarkan jarak yang terdekat dengan sekolah,” tutupnya.(nad)

Related Articles

Back to top button