HEADLINE
Trending

Camat dan Lurah Diminta Lakukan Mitigasi Bencana

RadarKarawang. id – Camat dan lurah diminta melakukan mitigasi bencana di wilayahnya masing-masing.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) menyusul banyaknya bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) yang terjadi di musim hujan ekstrem saat ini.

Ada lima poin penting yang disampaikan Dedi melalui akun media sosialnya.

“Yang pertama kepada para lurah, kades dan camat seluruh Jawa Barat, mulai hari ini mari kita bersama-sama lebih selektif dalam memberikan rekomendasi berbagai izin yang berpotensi menimbulkan problem lingkungan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan alam yang berkelanjutan,” katanya.

Kedua, para kepala desa, lurah dan camat harus mulai peka melakukan penataan dan berani membongkar bangunan yang menggunakan daerah aliran sungai (DAS) yang sudah jelas menganggu fungsi arus dari sungai itu sendiri.

“Yang ketiga, membersihkan lingkungan, salah satunya pembersihan sungai dari sampah. Kemudian melakukan pengelolaan sampah di setiap RT, RW, desa dan kelurahan agar tidak terjadi pembuangan sampah secara terus menerus ke sungai,” sebutnya.

UntukBaca juga: Akhirnya TKW Jayakerta Dipulangkan

Pesan selanjutnya adalah mengelola sungai bersama-sama, terutama sungai-sungai kecil yang tidak dikelola BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), Dinas Sumber Daya Air maupun PJT (Perum Jasa Tirta), dengan melakukan pengerukan dan pelebaran secara gotong royong.

“Yang berikutnya adalah merekonstruksi ulang jembatan kecil, mengubah bentuknya jadi melengkung tidak datar seperti sekarang agar tidak menghalangi material yang terbawa arus,” ungkapnya.

Dedi berharap lima langkah tersebut menjadi langkah yang efektif untuk menyelesaikan masalah banjir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan akan adanya potensi cuaca ekstrem yang mengintai sejumlah wilayah di Indonesia.

Penyebabnya adalah kemunculan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat. Ditambah adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO).

Kondisi ini, berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

“Berdasarkan analisis per 17 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa.

Sistem ini bergerak ke arah barat – barat daya menjauhi wilayah Indonesia, dengan potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi, Senin (17/3/2025).

Meski kategori rendah, terangnya, dampak keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S ini tetap dirasakan di beberapa wilayah.

Tonton juga: Bocah Kongo Lancar Bahasa Indonesia

“Terutama Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Selain itu, gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan Lampung, Perairan selatan Bali hingga Sumba, dan Selat Lombok,” bebernya. (psn)

Related Articles

Back to top button