Cilamaya Dilewati Dua Jalur SUTET
CILAMAYA WETAN, RAKA- Selain pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) yang akan membangun SUTET dari Cilamaya – Cibatu Kabupaten Bekasi yang digarap PT Jawa Satu Power (JSP) atau Jawa 1, sebanyak 13 desa di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Tempuran siap-siap menerima proyek SUTET baru dengan 150 kV Sukamandi-Cilamaya.
Rabu (24/10) pagi, puluhan warga yang lahannya siap dibebaskan bersama para kepala desa dan muspika tiga kecamatan, mengikuti sosialisasi tahapan pengadaan tanah dari Unit Induk Pembangunan Jaringan Jawa Bagian Tengah II di aula Kantor Kecamatan Cilamaya Kulon. Hanya saja, rapat tersebut belum menemui titik temu mengenai harga tanah yang akan dibebaskan. Menurutnya, lahan yang akan terkena Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) itu sepanjang 25 × 25 meter per titiknya. Petani ingin harga tanah tersebut Rp250 ribu sampai Rp300 ribu per meternya. “Sosialisai pengadaan lahan sih, cuma 15 x15 meter yang dibebaskan, diharapkan bisa lebih tinggi lah, karena ini masukam dari masyarakat tani,” kata Kepala Desa (Kades) Tegalwaru, Aruji Atmaja.
Di tempat yang sama, Kades Pasirjaya, Pasirjaya Cilamaya Kulon Mahrus Umar mengatakan, di desanya paling banyak transmisi titik SUTT yang akan dibangun, yaitu 11 titik. Masyarakat tani sudah tahu sejak 2017 lalu bahwa lahannya ini akan dibebaskan karena akan ada project pusat untuk memenuhi kebutuhan listrik 35.000 megawatt.
Ukuran tanah yang digunakan 15 x 15 meter bagi transmisi atau titik lurus, dan 21 x 21 meter untuk jalur kelokan. Ia pastikan, sebelum transaksi, tim harus siap membanderol harga di atas pasaran dan harga nego agar para petani bisa tenang. Tapi ia kecewa, jika harga sesuai keinginan para tim ini, dan entah kapan pembebasannya. “Rapat soal pengadaan tanah, tapi kok masih belum sepakat soal harga, kapan dibayarnya, ini survei kan sejak 2016 lalu,” paparnya.
Camat Cilamaya Kulon, Basuki Rahmat mengatakan, sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan SUTT 150 kV Sukamandi -Cilamaya ini diminta transparan, baik soal perencanaan, persiapan dan pelaksanaannya. “Kita berharap kondusif, dan tim juga bisa transparan juga optimal,” ucapnya.
Perwakilan i UPPJT II, Yudi mengatakan, untuk SUTT 150 kV lahan terkecil 15×15 dan terbesarnya 25×25 tergantung tipe tower dan kondisi lapangan, sementara jalur transmisi yang akan dilalui dari Sukamandi – Cilamaya ini sebanyak 147 tower. Untuk masa pembangunan sendiri sebutnya, pihaknya masih menunggu tanah bebas dulu, kemudian baru proses kontruksi. Karena saat ini, pihaknya baru tahapan sosialisasi. “Ada 147 tower nanti kita bangun, terkecil lahannya 15×15 meter dan terluas 25×25 meter pertitiknya,” ujarnya.
Sementara itu, pelaksana proyek pembangunan jaringan SUTT Jawa bagian tengah II saat hendak diwawancarai, yang bersangkutan mengaku belum bisa memberikan keterangan apapun, karena terburu-buru menuju Cirebon usai kegiatan sosialisasi tersebut bubar. (rud)