Corona Teror Ibu Hamil, Empat Meninggal di Klari
KLARI, RAKA – Bagi Anda yang sedang hamil, harus ekstra hati-hati jika bepergian ke luar rumah. Dan setiap orang yang bertemu dengan ibu hamil harus benar-benar steril dari segala macam virus termasuk Covid-19.
Pasalnya, ada empat orang ibu hamil di Kecamatan Klari yang meninggal karena terpapar oleh corona.
Kepala Puskesmas Kecamatan Klari Nur Khoiriyah mengungkapkan, kasus kematian ibu hamil di Kecamatan Klari penyumbang tertinggi di Kabupaten Karawang. “Tahun lalu ada sekitar enam orang ibu hamil meninggal. Sedangkan tahun sekarang baru satu orang yang meninggal,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (7/3).
Ia menambahkan, untuk enam orang ibu hamil yang meninggal tersebut, diakibatkan karena pandemi Covid-19 dan pendarahan. “Ibu hamil yang meninggal diantaranya empat orang terpapar Covid-19, sedangkan dua orang lagi akibat pendarahan medis,” tambahnya.
Perempuan berhijab ini pun menuturkan, kondisi yang menyebabkan ibu hamil meninggal dikarenakan lambatnya dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan perawatan medis. “Kebanyakan diakibatkan karena lambat tertangani medis, karena baik pasien atau keluarga biasanya suka menyepelekan gejala-gejala awal yang muncul. Sehingga ketika dibawa ke rumah sakit atau klinik kondisinya sudah kritis,” tuturnya.
Dia menjelaskan, saat ini sedang gencar melakukan vaksinasi untuk ibu hamil agar kejadian tahun lalu tidak terulang kembali. “Kita sedang berusaha melakukan vaksinasi menyasar kepada ibu hamil, agar kematian ibu hamil akibat Covid-19 tidak terulang kembali,” pungkasnya.
Humas RSUD Karawang Andi Senjayani mengatakan, dari pasien positif corona yang dirawat di RSUD Karawang, diantaranya sempat ada sebelas ibu hamil yang dirawat di ruang isolasi kebidanan. Karena sejak beberapa waktu lalu, pasien covid untuk ibu hamil tidak disatukan dengan pasien corona lain. “Ibu hamil atau yang mau melahirkan terpisah isolasinya,” ujarnya.
Andi menambahkan, pernah ada satu bayi yang tengah menjalani proses isolasi di RSUD Karawang. Bayi tersebut terpapar Covid-19 dari orangtuanya yang melahirkan dalam kondisi positif Covid-19. Karena setiap pasien corona yang melahirkan, bayinya juga dites antigen. Jika hasilnya positif, bayi tersebut juga diisolasi dengan perawatan dari petugas. “Isolasinya juga terpisah. Tapi bayi rata-rata dalam keadaan sehat dan tanpa gejala,” tambahnya.
Juru bicara Satgas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengimbau kepada para ibu hamil untuk waspada dari virus corona. Ia menuturkan, ibu hamil sebagai populasi yang berisiko dipercaya akan menjadi kelompok yang lebih rentan terinfeksi, dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Adapun penanganan kasus positif Covid-19 pada ibu hamil di Kabupaten Karawang, dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Penanganan ibu hamil sedikit berbeda dengan pasien lain pada umumnya. Untuk penanganan pasien hamil, Pemerintah Kabupaten Karawang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia untuk mempersiapkan para dokter spesialis. Dokter spesialis kandungan, spesialis paru, spesialis jantung, spesialis kulit dan kelamin serta spesialis lainnya sudah disiapkan merujuk pada kebutuhan pasien. “Tak hanya itu, kebutuhan vitamin, gizi dan obat-obatan juga diberikan dengan baik kepada pasien,” katanya. (cr8/mra)