Cuaca Belum Ekstrem, Cilamaya Sudah Banjir
TERENDAM: Kali Cermin meluap dan merendam puluhan rumah.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Tak butuh waktu lama, hujan yang mengguyur beberapa saat kemarin sudah bisa membuat Kali Cermin di Desa Rawagempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan meluap. Akibatnya, dua RT di desa tersebut kebanjiran.
Hujan lebat mengguyur Rawagempol Kulon Rabu (6/1) malam dan Kamis (7/1) dini hari. Karena permukaan Kali Cermin dangkal, akhirnya meluap dan tak terbendung masuk ke pemukiman warga.
Kepala Desa Rawagempol Kulon H Sirad mengatakan, akibat dangkalnya kali, air hujan yang turun Rabu malam kemarin tak terbendung dan meluap hingga ke pemukiman warga. Dampaknya, dua RT di desanya alami kebanjiran. “Dua RT di desa saya terdampak luapan Kali Cermin. Banjir masuk ke pemukiman dengan ketinggian muka air sekitar 40 sentimeter,” ujarnya.
Saat ini ketinggian air berangsur surut, hanya saja pendangkalan Kali Cermin perlu dibenahi secepatnya agar banjir tidak lagi melanda pemukiman warganya. Terlebih curah hujan mulai besar dan tak terkontrol.
Sementara menurut satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilamaya Aan Susanto, luapan Kali Cermin yang menjadi penyebab banjir itu merangsek masuk ke Dusun Astina RT 01/01 dengan jumlah rumah yang terendam mencapai 40 unit dan dihuni 67 KK dengan 268 jiwa.
Ketinggian air mencapai 30 sampai 40 sentimeter itu sempat membuat warga kerepotan. Ia mengatakan, jika tak segera dibenahi, curah hujan yang tinggi bisa saja menjebol kali pembuangan, sehingga Kali Cermin meluap. “Saat ini ada 40 rumah di dua RT yang terendam akibat banjir kiriman luapan Kali Cermin ini, jangan sampai asa korban lainnya yang terdampak,” harapnya.
Terpisah, BPBD Kabupaten Karawang menyatakan telah mengantisipasi bencana banjir di Kabupaten Karawang pada tahun ini. Langkah yang telah diambil dengan cara melakukan pengerukan Sungai Cibeet. Wilayah yang menjadi langganan banjir di Kabupaten Karawang yakni Desa Karangligar. “Kebiasaan kita di tahun kemarin ya, adanya di Desa Karangligar akibat adanya luapan Sungai Cibeet dan Citarum dan masuk ke Desa Karangligar. Kedua di wilayah Cikampek, di Perumahan Bumi Mutiara Indah akibat luapan Sungai Cikaranggelam,” kata Kepala BPBD Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin, Kamis (7/1).
Curah hujan ekstrem di Kabupaten Karawang terjadi pada bulan Februari. Selain melakukan pengerukan Sungai Cibeet, pihak BPBD juga telah mengambil langkah antisipasi dengan melaksanakan koordinasi bersama dinas yang terkait bencana. Menurutnya, tahun 2020 banyak terjadi kasus bencana angin puting beliung dari November hingga Desember. Warga yang terkena bencana angin puting beliung telah mendapatkan bantuan stimulan. Bantuan tersebut telah disalurkan kepada masyarakat yang terkena bencananya. “Puting Beliung tahun kemarin di bulan November dan Desember. Tapi Alhamdulillah warga yang terkena bencana sudah kita bantu,” paparnya.
Adapun nominal bantuan stimulan berdasarkan pada beratnya kerusakan yang dialami. Kerusakan berat mendapatkan bantuan sebesar Rp3,5 juta, kerusakan sedang Rp2,5 juta dan kerusakan ringan Rp1,5 juta. Kasus puting beliung selama tahun 2020 sebanyak 138 kasus. Bencana abrasi sebanyak 11 kasus dan kebakaran sebanyak 44 kasus. Semua bencana ini terjadi sepanjang tahun lalu. (rok/cr6)