Dapat Kouta 40 Persen Masuk PTN
PEDES, RAKA – Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 telah resmi dibuka. Puluhan siswa SMAN 1 Pedes sudah mulai menyiapkan berkas untuk daftar di perguruan tinggi negeri atau PTN.
Dua bulan sebelum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka SNPMB, SMAN 1 Pedes sudah menyosialisasikan program tersebut kepada siswa kelas akhir. Bahkan sudah ada dari perguruan tinggi swasta maupun negeri lainnya yang datang dan memberikan informasi seputar kampusnya kepada siswa sekolah tersebut.
Dedeh Ayu Putri Sunarya, siswa kelas XII IPS SMAN 1 Pedes mengaku ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi setelah lulus SMA. Karenanya ia mengikuti SNPMB jalur prestasi dan rapor. Menurutnya keinginan masuk perguruan tinggi sudah ada sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ayu sapaan akrabnya, berencana akan mengambil jurusan akuntansi di perguruan tinggi Unsika dan UIN Jakarta. “Selagi ada kesempatan ikut seleksi masuk perguruan tinggi. Kenapa tidak,” katanya, Rabu (11/1).
Operator SMAN 1 Pedes Riki Suriana mengatakan, sekitar 50 siswa kelas XII yang sudah tercatat akan mengikuti SNPMB melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP). Ia menyebut SMAN 1 Pedes telah mendapat kouta 40 persen dari total keseluruhan siswa kelas XII untuk mengikuti seleksi masuk PTN jalur prestasi dan rapor atau SNBP.
Siswa kelas XII di SMA Pedes berjumlah 389 peserta didik. Artinya, sebanyak 156 siswa di sekolah tersebut bisa mengikuti seleksi masuk PTN jalur SNBP. Kata Riki, dari 156 kouta yang disediakan itu rincinya adalah 69 siswa untuk jurusan MIPA dan 87 siswa untuk jurusan IPS. “Kita akan maksimalkan kouta dari 40 persen, sekarang baru ada sekitar 50 siswa yang terdata,” ujar Riki saat ditemui di ruang tunggu SMAN 1 Pedes.
Wakil Kepala SMAN 1 Pedes Bidang Kurikulum Dodo Anwar mengatakan, setiap tahunnya terdapat peningkatan jumlah lulusan sekolah tersebut yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Misalnya saja data terakhir lulusan 2022 yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri maupun swasta itu sebanyak 38 persen, sekitar 60 persen itu bekerja dan berwirausaha dan sisanya menikah.
“Kalau dibandingkan tahun 2021, ada peningkatan sekitar 10 persen,” katanya, saat ditemui di tempat yang sama.
Dodo menginginkan semua siswa lulusan SMAN 1 Pedes tahun 2023 ini dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, karena tantangan zaman seperti sekarang ini membutuhkan pengetahuan yang luas.
Menurut dia, kalau hanya orientasinya untuk bekerja, lulusan SMA itu peluangnya sangat kecil. “Minimal kalau sudah mengenyam pendidikan tinggi, mereka mempunyai bekal untuk menghadapi tantangan zaman sekarang,” imbuhnya. (mra)