HEADLINE
Trending

Dinsos Bongkar Dapur Umum, Korban Banjir Buka Puasa Makan Gorengan

MENUNGGU BANTUAN: Warga korban banjir di Dusun Kampek menunggu bantuan makanan

RadarKarawang. id – Korban banjir di Dusun Kampek, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, buka puasa hanya makan gorengan setelah Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang membongkar dapur umum.

Diketahui banjir setinggi hingga 65 cm masih melanda Dusun Kampek, membuat 29 rumah terendam, berdampak pada 39 kepala keluarga, dan 103 jiwa.

Warga Dusun Kampek, Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat Komariah (40) mengatakan, banjir masih melanda tempat tinggalnya. Sehingga dia tidak dapat melakukan kegiatan memasak dan yang lainnya.

Menurutnya, sebelumnya warga yang terdampak banjir mengandalkan bantuan permakanan dari dapur umum yang didirikan Dinas Sosial Kabupaten Karawang, namun dapur umum tersebut sudah dibongkar sejak Minggu pagi (16/3).

Baca juga: Jalur Mudik Berlubang

“Terakhir kita dapat bantuan makan dari Dinsos itu Sabtu malam, untuk sahur. Karena sudah dibongkar sampai sekarang belum ada lagi bantuan makan dari Dinsos, ada juga ngasih teh dan gula,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (17/3).

Disampaikannya, karena tidak ada bantuan permakanan dari Dinas Sosial sehingga dia bersama keluarganya berbuka dengan makanan seadanya. “Keluarga saya yang beranggotakan sembilang orang tadi hanya berbuka dengan teh manis dan gorengan Rp 10 ribu. Uangnya dapat dikasih dari temen, terus kita irit-irit juga uangnya,” paparnya.

Dijelaskannya, dirinya pun sangat menyayangkan dapur umum yang didirikan Dinsos sudah dibongkar. Jika masih ada dapur umum, maka masyarakat yang terdampak banjir bisa makan nasi setiap buka dan sahur.

“Sekarang saja untuk air minum juga susah dan harus beli. Sebelumnya, ketika masih ada dapur umum, kita tinggal ngambil ke desa, lalu dikasih satu dus. Jadi ada dapur umum sangat membantu sekali, maka saya berharap dapur umum ini dibuka kembali,” jelasnya.

Kaka dari Komariah, Ai Hamidayah (47) membenarkan, bahwa keluarganya yang beranggotakan sembilan orang harus berbuka dengan seadanya, hanya dengan teh manis dan gorengan Rp 10 ribu.

“Iya cuma sama teh manis dan gorengan saja. Soalnya, karena banjir kita enggak bisa kerja, makanya uang yang ada harus diirit-irit, jangan boros. Palingan kita makannya pas sahur karena masih ada mie sisa bantuan,” paparnya.

Karena dapur umum telah dibongkar, sambungnya, dia dan keluarganya tidak bisa makan nasi setiap berbuka puasa dan sahur. Dia berharap dapur umum tersebut kembali dibuka, karena masih ada masyarakat yang terdampak banjir.

“Dulu waktu ada dapur umum enak banget, kita enggak usah terlalu mikirin buat makan, karena setiap waktu berbuka dan sahur dikasih nasi. Tapi sekarang enggak ada sehingga kita makan seadanya,” ungkapnya.

“Ya saya pengennya dapur umumnya dibuka kembali. Soalnya sangat membantu sekali. Sekarang buat minum saja susah, engga ada galonnya dan terpaksa akhirnya harus beli,” tutupnya.

Dikonfirmasi hal itu, Plt Kepala Dinsos Kabupaten Karawang Kurniasih meminta wartawan Radar Karawang untuk bertanya ke Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang Karawang Asep Achmad. “Waalaikumsalam WrWb..punten pak ke pak kabid aja ya wawancaranya,” ujarnya singkat.

Tonton juga: Wardi, Pelatih Kopassus Legendaris Angkatan Pertama

Sedangkan Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Asep Achmad saat dihubungi meminta agar diwawancarai besok, Selasa (18/3/2025). “Mangga besok weh ka ktr, tabuh 9 an (silahkan besok saja ke kantor jam 9 pagi), ” ungkapnya. (zal)

Related Articles

Back to top button