HEADLINE

Dua Remaja Tewas Tenggak Oplosan

RENGASDENGKLOK, RAKA – Miras oplosan kembali memakan korban, 2 dari 3 orang pemuda tanggung Dusun Rengasjaya, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok harus meregang nyawa di dua rumah sakit (RS) berbeda usai menenggak minuman haram jenis ciu dan Big Bos yang dicampur dengan minuman suplemen.

Dua orang korban meninggal yaitu Zapar Sidik bin Ahmad (23) dan Ramlan Junaedi (18) bin Didi Rosadi, warga Dusun Rengasjaya 1 RT 53/12 Desa Rengasdengklok Selatan. Sementara satu orang lagi, Pandi Nayoman alias Ipet (19) bin Yayat masih bisa diselamatkan.

Kejadian ini bermula saat ketiga sekawan ini, Minggu (3/2) minum bersama jenis ciu yang sudah disiapkan oleh Zapar Sidik. Ciu tersebut sudah dicampur dengan empat botol kecil minuman suplemen. Ketiganya menenggak minuman tersebut hingga habis. Di hari yang sama, sekitar pukul 14.00 WIB, mereka membeli kembali minuman jenis Big Bos, kali ini mereka campur dengan minuman suplemen sachet, mereka menghabiskan kembali minuman tersebut. Sekitar pukuk 17.00 WIB, Zapar Sidik diantarkan pulang oleh Pandi Nayoman. Setelah mengantarkan pulang, Pandi Nayoman pun pulang ke rumah dan kondisinya masing’masing sudah dalam keadaan mabuk. Sedangkan Ramlan Junaedi posisinya masih berada di tempat semula karena sudah mabuk dan tidak sadarkan diri.

Ketika sampah di rumah, Zapar Sidik mulai muntah-muntah, kejang dan matanya melotot. Senin (4/2) pukul 21.00 WIB, kemudian dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Proklamasi. “Sesampai di RS Proklamasi diberi pertolongan langsung oleh dokter, namun sampai akhirnya sekitar pukul 23.00 wib Zapar Sidik meninggal di Rumah Sakit Proklamasi. Menurut Keterangan dokter diakibatkan karena penurunan kesadaran dan karena reaksi alkohol,” tutur Kapolsek Rengasdengklok Kompol Suparno, Rabu (6/2).

Di tempat terpisah, Ramlan Junaedi pun mulai merasakan sakit muntah-muntah, sesak napas dan sakit pada tenggorokan, Selasa (5/2) sekitar pukul 17.00 WIB, dan oleh keluarganya langsung di bawa ke Puskesmas Rengasdengklok. “Sampai sekitar pukul 21.00, pihak Puskesmas Rengasdengklok menyuruh untuk segera merujuknya ke RSUD Karawang guna penangananan dan pengobatan lebih intensif. Menurut keterangan dokter di puskesmas tersebut, ada cairan di dalam perutnya yang harus segera di keluarkan akibat dari alkohol,” ujar Kapolsek lagi.

Setiba di RSUD Karawang pasien tersebut mendapatkan pertolongan dan sekitar pukul 23.00 WIB, tapi Ramlan tidak bisa diselamatkan akibat penurunan kesadaran efek dari minuman keras tersebut, kemudian dibawa pulang dimakamkan oleh pihak keluarga. “Sementara, Pandi Nayoman, salah satu korban selamat dan masih bisa terselematkan. Akan tetapi sampai sekarang dia masih merasa sakit di dada, mual, dan kepala merasa pusing setelah diobati dokter,” pungkasnya.

Hingga saat ini, Kapolsek sedang berupaya mencari penjual miras dan melaksankan razia ke toko-toko jamu atau miras di wilayah Rengasdengklok dan sekitarnya. Adapun pihak keluarga korban menganggap bahwa kejadian rersebut merupakan musibah dan kelalaian diri korban sendiri. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button