
radarkarawang.id – Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia terus digalakkan untuk mendukung kesejahteraan keluarga. Efektivitas kontrasepsi sangat bergantung pada kedisiplinan penggunanya.
“Semua alat dan obat kontrasepsi tidak ada yang menjamin 100% keberhasilan, karena kembali lagi kedisiplinan masing-masing,” ujar Imam Bahanan, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang saat diwawancarai, Selasa (25/3).
Ia menegaskan bahwa setiap metode kontrasepsi memiliki aturan yang harus dipatuhi agar optimal. Misalnya, pengguna pil KB harus meminumnya di jam yang sama setiap hari.
Baca Juga : Damkar Terima Banyak Curhatan Warga
Suntik KB juga harus dilakukan tepat waktu, misalnya suntik satu bulan harus diulang sebelum masa efektifnya habis.
Sementara itu, metode implan dan IUD (alat kontrasepsi dalam rahim) memerlukan perhatian lebih pasca pemasangan.
“Pengguna implan tidak boleh mengangkat benda berat selama tiga hari setelah pemasangan. Begitu juga dengan IUD, sebaiknya jangan terlalu sering naik turun tangga dalam tiga hari pertama,” jelasnya.
Selain itu, bagi yang memilih kontrasepsi mantap (Kontap) seperti Metode Operasi Wanita (MOW) atau Metode Operasi Pria (MOP), Imam menyarankan istirahat cukup selama 3-7 hari dan melakukan kontrol medis setelah tiga hari pasca tindakan.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang efek samping KB hormonal seperti kegemukan atau perubahan emosi, Imam menjelaskan bahwa hal tersebut wajar karena setiap tubuh memiliki metabolisme yang berbeda.
Tonton Juga : PAK KHOLID MELAWAN OLIGARKI
“Efek samping itu bergantung pada hormon tubuh masing-masing. Bisa jerawatan, kegemukan, atau perubahan suasana hati. Kalau mau lebih aman, pilih KB non-hormonal seperti IUD, implan, MOW, atau MOP,” sarannya.
Sementara itu, bagi yang ingin lebih praktis, ia menyebut KB jangka panjang seperti implan (3-5 tahun) dan IUD (3 tahun, 5 tahun, bahkan seumur hidup) sebagai solusi terbaik dibanding pil yang harus diminum setiap hari atau suntikan yang perlu dilakukan secara berkala.
Imam juga mengungkapkan capaian peserta KB di Karawang. Hingga saat ini, jumlah pria yang menjalani MOP mencapai 211 orang, sedangkan wanita yang menjalani MOW sudah 7.127 orang.
Imam mengajak masyarakat Karawang untuk berpartisipasi dalam program KB dan menggunakan alat kontrasepsi dengan benar.
“Mari ikut program KB dengan disiplin dan sesuai aturan. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan sepenuhnya untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya. (uty)