HEADLINE

Ekskul Kemandirian Tuna Grahita, Diajarkan di SLB

KARAWANG, RAKA – Sama seperti di sekolah pada umumnya, ekstra kurikuler (Ekskul) juga diajarkan di Sekolah Luar Biasa (SLB), salah satunya SLB C Tuna Harapan yang mengajarkan siswa tuna grahita untuk dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
Pembina ekskul di SLB C Tuna Harapan Fahri Khamil mengatakan, memberikan materi dan pembinaan ekstrakulikuler bagi siswa berkebutuhan khusus memerlukan teknik khusus, karena siswa berkebutuhan khusus tuna grahita harus dilihat terlebih dahulu minat dan potensi yang dimiliki. Ia mencontohkan, saat siswa memiliki potensi di bidang motorik kasar dapat diarahkan dalam bidang olahraga. “Mengajar di SLB itu lebih kompleks sih terlebih untuk anak-anak tuna grahita sampai sekarang pembinaan dalam ekstrakulikuler kita melihat dari minat dan potensi mereka,” ujarnya, beberapa waktu yang lalu.
Di sekolahnya, terdapat ekstrakulikuler kemandirian. Ekskul ini sangat penting bagi seluruh siswa tuna grahita karena siswa tuna grahita belum dapat melakukan segala sesuatu dengan mandiri. Ekskul ini memberikan materi tentang tata cara buang air besar dan kecil, bagi siswa wanita yang telah mengalami pubertas pun diberikan materi tentang menstruasi. “Di kami ada ekskul kemandirian, ini sangat penting bagi mereka karena belajar melakukan aktivitas keseharian secara mandiri. Contoh memakai pakaian, untuk perempuan yang sudah dewasa saat haid diberikan tata cara penanganan khusus,” tambahnya.
Fahri menambahkan, materi dalam ekskul itu pun harus dapat diterapkan saat di rumah. Peran orang tua juga mempengaruhi kemandirian dari siswa kebutuhan khusus tersebut. “Orang tua juga harus ikut terlibat dalam mengajarkan kemandirian bagi mereka, kalau di sekolah sudah diberikan materi tetapi di rumah tidak diterapkan maka mereka tetap tidak akan pernah bisa ada perkembangan,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button