HEADLINE

Empat Bulan 169 Pelaku UMKM Dibina, Diharapkan Naik Kelas

KARAWANG, RAKA – Setelah pembinaan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang melalui program UMKM Juara selama 4 bulan, akhirnya 169 anggota UMKM Juara tahun 2022 telah dinyatakan lulus .
Wakil Bupati Kabupaten Karawang Aep Syaepulloh menginginkan, UMKM Juara ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Selain itu agar dapat membuat terobosan yang baru. “Keinginan kami dari pemerintah daerah ini mudah-mudahan memberikan semangat yang luar biasa dan dapat memberikan terobosan yang baru. Alhamdulillah kita sangat bangga atas prestasi yang diperoleh,” katanya, Selasa (8/11).
Ade Sudiana, Pelaksana tugas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM memaparkan, setelah kegiatan ini sebanyak 50 pelaku UMKM yang lain telah mendaftar di program selanjutnya. Setiap 27 pelaku UMKM akan dibina oleh 1 pendamping. Saat ini pendamping terdapat sebanyak 6 orang ditambah dengan 1 koordinator daerah. “Ke depannya itu tergantung yang daftar, karena target kita itu sebanyak-banyaknya. Satu pembina UMKM akan membina 27 UMKM, sekarang sudah ada 50 yang daftar,” ungkapnya.
Ia menyatakan untuk program UMKM Juara selanjutnya akan diberikan materi tambahan yang berbeda dari sebelumnya. Materi tersebut berupa tata cara pembayaran menggunakan Qris. “Akan ditambah dari sebelumnya dan yang kurang akan diperbaiki. Materinya nanti model pembayaran qris menggunakan sistem online,” paparnya.
Aep Saefulloh Mulya, koordinator Daerah UMKM Juara Kabupaten Karawang memaparkan, selama 4 bulan peserta diberikan materi berupa managemen keuangan, digital marketing dan produksi. “Kegiatan selama 4 bulan ini pelatihan peningkatan usaha sehingga harapannya agar mampu meningkatkan kapabilitas supaya kapasitas usaha pun akan meningkat dan UMKM naik kelas juga akan terwujud,” paparnya.
Saat ini, lanjutnya, penerapan digital marketing di pelaku UMKM masih belum dilakukan sepenuhnya. Hal ini karena adanya pemikiran dan kebiasaan yang masih menggunakan sistem lama. Ia mengakui pembekalan UMKM juara di utamakan dalam mengubah pemikiran pelaku UMKM. “Sebenernya untuk digital marketing mereka lebih pintar tetapi penerapan di lapangannya males aja. Kita mengedukasi kebiasaan dan pemikirannya supaya bisa menerima hal yang baru,” lanjutnya.
Ia mengakui mengalami kesulitan saat membimbing pelaku UMKM yang memiliki kebiasaan kuat. Ia memberikan contoh dengan ada pelaku UMKM yang telah melakukan pencatatan keuangan, namun catatan tersebut belum memiliki struktur rapi. “Permasalahannya itu ketika kita berhadapan dengan pelaku usaha yang habbitnya kuat sehingga praktiknya tidak dilakukan meskipun materi yang disampaikan di dengar,” imbuhnya.
Selama program berlangsung Kabupaten Karawang memperoleh 3 prestasi. Pertama koordinator terbaik tingkat provinsi, UMKM terbaik dan ketiga yakni pendamping terbaik. Pemilihan UMKM terbaik berdasarkan dari penilaian seluruh pihak. Hal ini ditentukan pula dari hasil survey secara langsung di lapangan. “Dari kegiatan ini penentuan juara berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di lapangan. Rule pertama hasil dilaporkan dari pendamping. Selanjutnya saya terjun ke lapangan, hasil dari survey itu diserahkan ke dinas,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button