Klaster Banjir dan Industri
KARAWANG, RAKA – Pascabanjir yang terjadi di beberapa kecamatan, kasus virus corona mengalami penambahan hingga 400 orang yang terkonfirmasi dalam satu hari. Namun, penyebaran virus corona itu bukan terjadi di pengungsian, melainkan di industri.
Penambahan kasus corona hingga ratusan orang itu terjadi sejak Kamis (4/3) kemarin. Bahkan, Minggu (7/3), terkonfirmasi positif ada 457 orang, sembuh 288 orang dan meninggal 31 orang.
Sekertaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan kasus postif corona yang mencapai ratusan dalam satu hari kemarin bukan termasuk klaster banjir, hanya saja kejadiannya setelah banjir di Karawang. “Jadi itu tetap peningkatan dari klaster industri, yang melaporkan juga dari industri karena cukup banyak yang terkonfirmasi. Kebetulan mereka tinggalnya di pemukiman yang terkena banjir,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (7/3).
Lebih lanjut kata dia, karyawan yang terkonfirmasi corona pascabanjir tersebut seperti yang berdomisili di wilayah Telukjambe Barat, Karawang Barat, dan Cikampek lantaran kecamatan tersebut juga termasuk wilayah yang terkena banjir. Upaya pemerintah untuk menekan angka corona, kata Acep Jamhuri sebagaimana yang sudah dilakukan sampai sekarang yaitu PPKM atau PSBM. Namun untuk klaster industri itu masih sulit ditangani, terutama untuk karyawan yang tinggal di desa yang penduduknya sampai 25 ribu seperti di wilayah Telukjambe Timur dan Karawang Barat, begitu pun yang tinggal di perumahan. “Ini yang sedang kita pikirkan bagaimana penyesuaian teknisnya untuk PPKM Mikro artinya tidak satu desa, satu posko. Tapi bisa di setiap RW atau perumahan,” imbuhnya.
Menurut Acep, untuk di lingkungan industri sendiri sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai dari karyawan berangakat sampai pulang kerja. Bahkan ada beberapa perusahaan yang sudah mempunyai aplikasi khusus untuk mengetahui keberadaan karyawannya. Namun untuk perusahaan yang kecil hanya bisa melaporkan karyawannya yang terkonfirmasi postif ke Dinas Kesehahatan, lalu langsung diisolasi di hotel. “Tapi ada juga perusahaan yang telat mengisolasi karyawannya, karena begitu postif disuruh pulang ke rumahnya dan melaporkan ke RW. Sehingga yang terjadi dari klaster industri ke klaster rumah tangga,” paparnya.
Sebelumnya, juru bicara Satgas Covid-19 dr. Fitra Hargyana menuturkan, kasus positif ini, masih didominasi oleh klaster industri dan keluarga. Bencana banjir beberapa hari yang lalu pun turut berkontribusi pada penambahan kasus positif corona akhir-akhir ini. Pasalnya, kerumunan massa tidak bisa dihindarkan dalam situasi seperti itu. “Dari klaster keluarga dan perusahaan. Banjir juga berdampak. Bismillah, Karawang sehat ya,” tambahnya. (mra)