Guru Disiram Rohaninya
KARAWANG, RAKA – Siapa bilang jika sudah menjadi guru, tidak butuh lagi ilmu dari orang lain. Karena sejatinya guru adalah lumbung ilmu. Namun, setinggi apapun langit, tetap ada langit lebih tinggi. Adagium itu menggambarkan jika tingkat keilmuan seseorang sangat terbatas, apalagi persoalan keimanan. Butuh disiram sesering mungkin, agar tidak kering. Dan tentunya berefek terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hal itu sangat disadari oleh guru-guru dan karyawan SMK TI Muhammadiyah Cikampek.
Kepala SMK TI Muhammadiyah Cikampek Dede Setiabudi menuturkan, guru adalah sumber ilmu, sumber inspirasi, sumber budi pekerti, dan sumber pembentukan karakter bangsa dan negara.
“Mengingat begitu penting peran guru seyogyanya guru selalu dijaga semangat dan motivasi kerjanya,” tuturnya.
Kegiatan pengajian ini, lanjutnya, juga bertujuan untuk “ngecharge” spiritual para guru dan karyawan harapannya bisa lebih profesional dan mencintai pekerjaannya.
“Harapannya semoga semua guru-guru yang profesional di sekolah ini segera terwujud,” pungkasnya.
Ia melanjutkan, guru hendaknya selalu meluruskan niat mengamalkan ilmu yang bermanfaat.
Kedua, disiplin dalam bekerja.
“Guru adalah teladan bagaimana mau mendisiplinkan murid jika gurunya saja tidak disiplin, maka mari kita mulai dari diri guru untuk menjadi pribadi pribadi yang disiplin sehingga akan diteladani para siswanya,” lanjutnya.
Ketiga, ciptakan lingkungan sekolah seperti rumah sendiri. “Jaga keharmonisan. Guru hendaknya fokus saja kepada tupoksi masing-masing dengan begitu tidak ada waktu untuk rasan-rasan,” tegasnya.
Irpan Maulana, guru Bahasa Inggris mengaku pengajian yang kerap dilakukan setiap satu bulan sekali ini sangat besar manfaatnya. “Kami jadi lebih taat kepada Allah. Dan jadi lebih bersemangat mengajar,” tuturnya.
Ia melanjutkan, pengajian kali ini diisi oleh pemateri dari Wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Dadang Syaripudin. “Isinya sangat mantap. Kami senang dengan kegiatan ini,” tuturnya. (psn)