Harga Daging Ayam Naik 20 Persen, Stok Aman, Pembeli Normal
KARAWANG, RAKA – Harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri telah mengalami kenaikan. Kenaikan sebesar sepuluh hingga dua puluh persen.
Asep Nandang, pedagang ayam di Pasar Baru Karawang menyampaikan, bahwa harga ayam saat ini sebesar 48.000 per ekor. Sebelumnya harga satu ekor di angka 45.000. Harga per kilogram sebelumya 24.000, saat ini harga sudah mencapai 26.000 untuk satu kilogram ayam. “Iya ada kenaikan sedikit-sedikit dan bertahap ya sekitar sepuluh sampai dua puluh persen. Kemarin per kilogramnya sekitar 24.000 sekarang sudah 26.000. Satu ekor sekarang nyampai 48.000 kalau dulu 45.000,” ujarnya, pada Senin (18/4).
Meski naik, namun pasokan ayam masih normal. Ia menjual 100 hingga 150 ekor ayam dalam satu hari. Penurunan pembeli belum dirasakan hingga saat ini. “Paling banyak di cari bagian dada ujung. Satu kios ini saya bisa menjual 100 sampai 150 ekor itu di luar catering ya. Saya juga suplai ke empat tempat catering. Stabil ya karena mereka juga kan memahami,” sambungnya.
Asep melanjutkan, puncak kenaikan akan terjadi pada tiga hari sebelum hari Raya Idul Fitri. Pasokan ayam saat tiga hari menjelang hari raya pun akan mengalami kendala. Hal ini karena kemacetan yang terjadi. “Biasanya puncak di tiga hari sebelum lebaran dan itu final kenaikannya nanti. Permintaan dari customer juga akan semakin meningkat dan akan terjadi kendala biasanya di transportasi pengiriman aja nanti,” ungkapnya.
Selain ayam, harga bahan-bahan dapur pun mengalami kenaikan. Bumbu dapur seperti ketumbar saat ini sebesar 24.000 untuk per kilogram. Sebelumnya sebesar 16.000. Kemiri pun saat ini harga di angka 32.000, harga ini meningkat 4.000. Telur belum mengalami kenaikan, kenaikan akan terjadi pada satu minggu sebelum hari raya. Sayur sawi harga telah mencapai angka 10.000 untuk satu kilogram. “Iya mengalami kelonjakan juga untuk bahan dapur. Sembako yang naik itu minyak, kecap, gula dan bahan kering-kering. Kalau ketumbar biasanya 16.000 untuk sekilo, kemiri biasanya 28.000 sekarang 32.000. Telur masih stabil kalau sekarang,” pungkas Dita, penjual bahan pokok di Pasar Baru. (nad)