Investasi Capai Rp10,4 T,Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah
KARAWANG, RAKA- Realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri di Karawang sampai triwulan III tahun 2022 mencapai Rp10,4 trilun, tertinggi di Jawa Barat (Jabar).
Berdasarkan data perkembangan realisasi investasi PMA dan PMDN se-Jabar periode laporan Juli-September 2022 atau triwulan III, peringkat lima besar kabupaten/kota yang paling diminati investor PMA maupun PMDN pertama Kabupaten Karawang dengan total investasi Rp10,4 triliun (22,39%), Kabupaten Bekasi Rp7,8 triliun (17,51%), Kabupaten Bogor Rp4,9 triliun (10,97%), Kota Bekasi Rp4,3 triliun (9,59%) dan Kabupaten Sukabumi Rp3,5 triliun (7,98%).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang Eka Sanatha mengatakan, jumlah realisasi Karawang terbesar di Jawa Barat. “Realisasi di triwulan ketiga kita (Karawang) menyalip Kabupaten Bekasi. Meskipun jika diakumulasi sepanjang 2022 Karawang diurutan kedua setelah Kabupaten Bekasi,” kata Eka.
Adapun realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2022 sejumlah Rp 25,31 triliun. “Rinciannya 19, 16 triliun untuk penanaman modal asing (PMA) dan Rp 6,15 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN),” paparnya.
Hanya saja, besarnya investasi ini belum diimbangi dengan serapan tenaga kerja yang hanya mencapai 3.432 atau 7,69 persen, peringkat keempat di Jabar. Masih kalah banyak dari Kabupaten Bekasi yang mencapai 88.339 atau 18,68 persen, disusul Kabupaten Bogor 6.217 atau 23,92 persen dan Kabupaten Subang 5.346 atau 11,97 persen.
Sebelumnya, jumlah pencari kerja di Kabupaten Karawang selama tahun 2022 saat ini telah mencapai 28.569. Penempatan pencaker dari data di website info lowongan kerja Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi mencapai 26.379 orang. Masih sebanyak 2.190 masyarakat yang belum terserap di dunia kerja. Hal ini dikarenakan masih dalam tahap masa transisi sejak masa pandemi Covid-19. “Pencaker itu sekitar 28.569 keseluruhannya itu belum terserap semua, data ini gabung dengan data TKI. Kalau dari webiste info loker baru ada 26.379 yang sudah terserap, kendalanya itu masih masa transisi dan kedua juga karena adanya PHK dan habis kontrak,” ujar Aan, Kepala Seksi Pengembangan Informasi Pasar Kerja.
Masyarakat yang terserap mayoritas terletak di bidang otomotif dan manufacturing. Kemudian adapula yang terserap di bidang kesehatan. Selain itu di bidang marketing dan SPG. Adapula yang telah bekerja di perusahaan elektronik. “Sebagian besar di manufacturing dan otomotif tapi ada juga di perusahaan alat kesehatan. Ada yang di luar itu juga seperti di penyaluran SPG,” tambahnya.
Ia menghimbau kepada seluruh perusahaan yang akan membuka lowongan pekerjaan dapat menghubungi Disnaker 1 hingga 2 jam sebelumnya. Selanjutnya bagi perusahaan yang belum memiliki akun di website tersebut dapat melakukan pembuatan akun. Adanya website ini belum dapat maksimal dalam penyerapan tenaga kerja. “Mungkin belum optimal kita masih ada perlu beberapa perbaikan salah satunya di server. Kita sudah mengatasi dengan membeli server tersendiri. Sebelum naikin info loker menghubungi kami dulu, karena kalau tidak ada informasi ke kami tidak akan kami publish minimal 1 sampai 2 jam sebelum publish,” imbuhnya. (asy/nad/nce)