HEADLINEKARAWANG

Isoman Rutin Cek Saturasi Oksigen

BERI BANTUAN: Warga Purwasari yang sedang isoman diberi bantuan.

KARAWANG, RAKA – Jika tidak bergejala atau gejala ringan, para penderita corona disarankan untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menjalani isoman. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, isoman di rumah wajib menyediakan termometer dan oxymeter (pengukur saturasi oksigen), tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan menerapkan etika batuk. “Pada prinsipnya menerapkan 5M,” ujar Yayuk.

Selain itu, Yayuk mengingatkan agar dalam sehari sedikitnya memeriksa suhu tubuh pada pagi dan sore, periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi, pantau laju napas serta mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Setiap pagi jendela kamar juga harus dibuka. Hal ini agar cahaya matahari masuk dan terjadi sirkulasi udara. Upayakan juga berjemur matahari selama 10-15 menit antara pukul 10.00 sampai 13.00 WIB, dan olahraga rutin 3-5 kali seminggu. “Setiap hari kamar harus dibersihkan dengan tetap memakai masker, cuci alat makan sendiri usai digunakan, dan tidur di kamar pribadi terpisah dengan anggota keluarga,” katanya.

Saat isoman, disarankan Yayuk untuk selalu mengkonsumsi vitamin C, D, atau sesuai anjuran dokter, dan proaktif menghubungi pelayanan kesehatan terdekat untuk bimbingan pemantauan mandiri. Bagi isoman yang tanpa gejala dibutuhkan 10 hari isolasi sejak terkonfirmasi positif, dan untuk gejala ringan dibutuhkan waktu perawatan selama 10 hari isolasi sejak timbul gejala minimal 3 hari bebas gejala. Pastikan juga secara rutin membersihkan area rumah yang sering disentuh dengan disinfektan atau cairan deterjen, seperti di gagang pintu, kran air, toilet, wastafel, meja, kursi dan tempat lainnya. Buat catatan harian selama isoman terkait gejala yang dirasakan, suhu tubuh, saturasi O2, frekuensi nadi, laju napas atau keluhan lain. “Jika saturasi oksigen di bawah 94 persen maka harus lapor ke petugas kesehatan untuk masuk IGD rumah sakit. Rumah sakit harus menerima pasien tersebut, dan jangan sampai meninggal dunia karena telat memberikan pertolongan,” jelasnya. (psn)

Related Articles

Back to top button