Jalan Di Tegalwaru Rusak Akibat Pergesaran Tanah _Belum Bisa Dilalui Kendaraan Motor Maupun Mobil
PURWAKARTA, RAKA – Bencana merupakan sebuah peristiwa yang paling tidak diharapkan terjadi oleh semua orang. Bencana kerap kali mengakibatkan berbagai kerusakan terhadap lingkungan dan fasilitas masyarakat. Pasalnya, tidak sedikit, rumah, jalan, jembatan dan berbagai fasilitas masyarakat lainnya mengalami kerusakan akibat terdampak oleh bencana. Dampak dari bencana juga dialami oleh warga Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, akibat pergseran tanah, saat ini akses jalan yang menghubungkan dua desa mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat. Selain itu terdapat juga 20 unit rumah warga yang mengalami kerusakan.
Salah seorang warga, Hermawan (51) mengatakan, ia harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh serta harus melewati medan yang turun dan menanjak saat ingin melintas. “Jalan kaki lumayan jauh, ada sekitar 100 meter, perlu turun dulu terus nanjak lagi karena jalan nya rusak,” ucapnya kepada Radar Karawang, Kamis (2/5).
Ia mengungkapkan, jalan rusak tersebut sangat mengganggu aktivitasnya sebagai petani. Pasalnya harus membawa muatan berat dan berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh. “Jadi harus jalan kaki sekarang mah, kalau mau bawa mobil harus muter jauh lagi. Sekarang kalau jalan kaki bawa muatan lumayan berat, jadi capek,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Heryadi Erlan mengatakan, kejadian bencana itu terjadi beberapa waktu lalu, tepatnya Jum’at (19/4).
Ia menyebut, kerusakan akibat bencana itu masih terjadi hingga saat ini, yang mana jalan yang merupakan akses penghubung antara Desa Pasanggrahan dan Desa Sukamulya masih terputus dan belum bisa dilalui oleh warga sama sekali. “Kondisi jalan yang rusak masih tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Kemudian, lokasi tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan,” ucapnya saat di konfirmasi oleh Radar Karawang, Kamis (2/5).
Selain itu, bencana pergerakan tanah itu, juga menyebabkan setidaknya 20 rumah mengalami kerusakan dan 14 diantaranya alami kerusakan berat. “Keluarga yang terdampak totalnya ada 22 kepala keluarga, secara keseluruhan totalnya ada 86 jiwa,” ujarnya.
Erlan menuturkan, adapun penyebab pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cirangkong tersebut, terjadi karena lokasi bencana berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah. “Lokasi bencana berbatasan dengan lereng yang mengalami gangguan. Curah hujan yang tinggi juga memperburuk kondisi wilayah tersebut,” pungkasnya. (yat)