HEADLINE

Jamaah Haji Asal Karawang Meninggal, Diduga Sakit

KARAWANG, RAKA – Salah satu jamaah haji Kabupaten Karawang meninggal bernama Amsar Masim Lisen, warga Tegalasem RT011, RW005, Kecamatan Rengasdengklok dari KBIHU Annida. Meninggal pukul 16.25 Waktu Arab Saudi (WAS) dikabarkan meninggal dunia. Almarhum terjatuh saat berada di kamar mandi.
Keluarga almarhum Adang Sutisna mengaku pertama kali mendapatkan informasi dari menantunya. Ansar Joni meninggal pada Sabtu (3/6). Almarhum terjatuh saat berada di kamar mandi. “Benar, sebab dia anak dari besan saya. Kata menantu saya, kebetulan dia yang meninggal kakaknya. Kemarin info dari anak Sabtu malam jam 8.30 bada Isya (WIB),” ujarnya, pada Minggu (4/6).
Ia melanjutkan jenazah almarhum dimakamkan di Tanah Suci pada Minggu malam. Almarhum menunaikan ibadah haji bersama dengan istri. Kemudian menyampaikan saat keberangkatan pun almarhum telah mengeluhkan sakit di bagian perut. Selanjutnya telah diberikan obat terlebih dahulu sebelum keberangkatan. “Katanya di makamkan di sana. Istrinya juga berangkat. Kata menantu mah, sebelum brangkat sempat sakit perut. Sudah dikerok dan minum obat sebelum berangkat,” ucapnya. Dalam hal lain nya belum begitu paham. Belum tau soal itu, kalau bisa kroscek saja ke yang berkompeten dalam masalah ini begitulah,” tutupnya.
Humas Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang Denden, membenarkan terkait kejadian ini. Jamaah haji yang meninggal bernama Amsar Masim Lisen, warga Tegalasem RT011, RW005, Kecamatan Rengasdengklok dari KBIHU Annida. Menurut informasi ketua kloter JKS 11 pukul 16.25 WAS. “Sesuai ketentuannya jamaah yang wafat dimakamkan di sana,” singkatnya.
Sementara itu terpisah, sebanyak 13 jamaah haji yang tiba di Mekkah harus mendapat perawatan medis serius. Mereka rata-rata telah memiliki penyakit bawaan yang menjadi parah ketika tiba di Mekkah. Bahkan satu jamaah sampai dirujuk ke rumah sakit daerah.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Edi Supriatna mengatakan, ke-13 jamaah itu masuk klinik secara bertahap seiring dengan datangnya jamaah dari Madinah. Dari observasi diketahui bahwa kebanyakan jamaah sakit karena penyakit yang sudah diderita sejak lama di tanah air. ”Menjadi aktif karena ada triger-triger di sini,” katanya.
Edi mencontohkan, suhu yang panas ini cukup mempengaruhi kondisi jamaah. jamaah yang tidak memperhatikan kebutuhan minum akan dehidrasi dan membuat kondisi drop. Ada juga yang tidak memperhatikan kebutuhan makan sehingga membuat daya tahan tubuh menurun. Ada satu jamaah yang harus dirujuk ke King Fahd Hospital Jedah karena menderita sakit jantung akut. ”Dari hasil observasi memang dibutuhkan penanganan lanjutan di rumah sakit,” jelasnya.
Meski pasien di rumah sakit, tim medis dari KKHI selalu memantau perkembangan jamaah. Menurut dia, untuk menjaga kondisi, jamaah jangan sampai kekurangan air putih agar tidak dehidrasi. Selain itu menambah snack makan antara jam makan pagi-siang dan jam makan siang-malam. “Saya heran, ada jamaah yang waktu pindah dari Madinah ke Mekkah, sedang berpuasa. Padahal pindah itu kan butuh tenaga juga,” katanya.
Sebelum umrah wajib, jamaah haji seharusnya istirahat sebentar terlebih dahulu. Selain itu, jika keluar hotel, jamaah menggunakan payung, topi, dan membawa semprot wajah. Kacamata hitam juga sangat membantu mata tidak terkena terik matahari secara langsung. Edi menambahkan, di KKHI Makkah terdapat 257 bed. Di dalamnya ada ruangan rawat inap, IGD, ruang rawat inap psikiatri, dan ICU. Selain itu juga ada fasilitas laboratorium dan radiologi. Untuk kebutuhan obat ada juga apotik dan perbekalan kesehatan. (nad/jpg)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button