HEADLINE

Jokowi Singgung Pemimpin Berpengalaman

RENGASDENGKLOK, RAKA- Presiden Joko Widodo, Sabtu (19/1) malam hadiri acara dzikir di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Baghdadi Rengasdengklok. Dalam kesempatan itu, presiden meminta masyarakat menjaga persatuan, jangan sampai terpecah karena urusan politik. Dia juga menyarankan agar memilih calon pemimpin dilihat dari pengalaman, prestasi dan rekam jejak serta gagasannya.

Tak banyak diketahui publik, ini adalah kunjungan Jokowi ketujuh ke Ponpes Al Baghdadi Rengasdengklok. Jokowi datang sekitar pukul 22.21 dan pulang pukul 23.31 WIB. “Terima kasih undangannya kepada Abah Junaedi Al Baghdadi, karena kalau tidak diundang saya gak akan datang,” ucap presiden dihadapan belasan ribu jamaah dzikir.

Dalam kunjungannya kali ini, tak banyak agenda yang dilakukan, berbebeda saat kunjungan ke Garut yang dipenuhi agenda, termasuk membagikan 6.000 sertifikat tanah. Jokowi mengaku sedih mendengar dengan kegaduhan yang disebabkan politik, dimulai dari pemilihan bupati, walikota, gubernur, hingga pemilihan presiden. “Dampak pemilihan itu antar kampung tidak saling bicara, antara tetangga tidak saling menyapa, bahkan di majelis taklim tidak saling bicara. Padahal kita saudara sebangsa setanah air dan semuslim,” katanya.

Dalam setiap momen politik, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyarankan kepada masyarakat agar memilih sesuai hati nurani. “Silahkan gunakan hati nurani dan pikiran secara jernih. Di lihat dari pengalaman, prestasi, rekam jejak, program, ide dan gagasan-gagasannya, dilihat itu saja. Jangan sampai mendengar fitnah akibatnya terpengaruh,” tegasnya.

Presiden pun berpesan, agar masyarakat seluruh Indonesia yang terdiri 260 juta jiwa penduduk, 17.000 pulau, 500 kota dan kabupaten, 34 provinsi, berbeda-agama, adat, tradisi dan bahasa agar dapat mengingatkan kesadarannya masing-masing, bahwa bangsa ini bangsa besar. “Saya ingin mengajak kepada yang hadir untuk merawat, menjaga, dan memelihara persatuan, persaudaraan dan kerukunan. Jangan perbedaan menjadikan kita seperti tidak saudara. Jaga ukhuwah Islamiyah serta Wathoniyah,” katanya.

Sementara, pimpinan Ponpes Al Baghdadi, KH Junaedi mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka haul Syech Abdul Qodir Jaelani. Dia mengharamkan jamaah manakib untuk berdemo, berselancar di media sosial, jika yang dilakukan untuk menghina atau menebarkan kebencian. “Jangan percaya berita hoax,” tukasnya.

Lebih lanjutnya, ia pun menceritakan bagaimana pengalaman Ir Joko Widodo saat mengunjungi Ponpes Al Baghdadi 4 tahun silam. Presiden pernah hujan-hujanan untuk ikut berdzikir. “Karena dulu bukanlah siapa-siapa, tapi ketika Allah memberikan izin kekuasaannya, sekarang perintahnya sudah menjadi Kun Fayakun,” katanya.

Salah satu jamaah asal Dusun Cikangkung, Desa Rengasdengklok Utara yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan kedatangannya bukan karena ingin lihat Presiden. Namun, sudah lebih 5 tahun yang lalu, dirinya sudah aktif menjadi jamaah KH Junaedi Al Baghdadi. “Saya kesini bukan untuk presiden, saya mah emamg rutin ke sini tiap malam Minggu. Lebih dari lima tahun yang lalu saat masih bareng ibu saya,” pungkasnya.

Pantauan Radar Karawang, kegiatan ini diikuti sekitar belasan ribu jamaah dari dalam maupun luar kota Karawang, bahkan banyak pula diantara jamaah dari luar provinsi dengan menggunakan busnya masing-masing. Di hadiri juga Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi, Danrem 063/Sunan Gunungjati, Muspida Karawang mulai dari Bupati Karawang, Kapolres Karawang, Dandim 06/04 Karawang. Acara berjalan dengan kondusif meskipun harus berdesak-desakan dengan belasan ribu jamaah yang hadir. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button