Karawang Dikepung Bencana
-Dari Banjir Sampai Puting Beliung
![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_780,h_470/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2023/02/hl-gede-15-scaled.jpg)
KARAWANG, RAKA – Memasuki akhir bulan Februari 2023, Karawang dikepung bencana alam. Musibah ini didominasi oleh banjir, kemudian puting beliung dan tanggul jebol. Sedikitnya, ada 18 kecamatan yang terendam banjir.
Hujan yang terus menerus terjadi selama beberapa hari terakhir di Kabupaten Karawang saat ini telah berdampak banjir bagi masyarakat. Kecamatan pertama yang terdampak yakni Dusun Pangasinan dan Kampek, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Di desa ini ada sebanyak 500 Kartu Keluarga (KK) yang memerlukan penanganan cepat. Kemudian untuk dapur umum pun telah di dirikan secara mandiri oleh masyarakat dikarenakan telah terdapat KSB. “Penyebabnya intensitas hujan yang sangat tinggi, pertama di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat kita sudah asesment di sana. Di sana ada 1.132 tapi ketika asessment yang membutuhkan penanganan segera kurang lebih sekitar 500 KK, kita berupaya mendirikan dapur umum tapi mandiri dari Kampung Siaga Bencana (KSB),” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Mahpudin, Senin (27/2).
Banjir di Desa Karangligar saat ini sejak Senin (27/2) pukul 01.00 telah mengalami peningkatan air setinggi 2 meter. Pihak BPBD telah melakukan evakuasi masyarakat yang masih bertahan di rumah. Meski begitu sampai sekarang pun masih terdapat warga yang bertahan di dalam rumah dengan alasan menunggu harta benda. Masyarakat di evakuasi menuju Masjid Dusun Pangasinan dan Kampek, aula Desa Karangligar, PAUD yang terletak di halaman kantor Desa Karangligar. “Sejak kami pagi tadi kami sudah melakukan evakuasi kembali di Pengasinan, tapi memang masih ada yang ingin bertahan di dalam rumah dan mayoritas bapak-bapak,” ungkap Kaming, Tim BPBD di Desa Karangligar.
Selain di Kecamatan Telukjambe Barat, terdapat pula kecamatan lain yang mengalami banjir. Kecamatan lainnya di Kotabaru, Tempuran, Karawang Barat, Telukjambe Timur, Palumbonsari. Banjir di Kecamatan Kotabaru disebabkan oleh saluran drainasenya sehingga air tidak bisa mengalir secara langsung. Perahu diturunkan di wilayah yang ketinggian air di atas 50 sentimeter. “Di sana sudah ada 3 perahu dan tenda pengungsi kita tempatkan di sana. Hari ini juga kita meluncurkan perahu ke Purwasari, Palumbonsari, Kotabaru, Telukjambe Timur. Kita juga mendapat laporan dari teman-teman dari Tempuran. Banjir di perumahan Kotabaru,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Karawang Ferry Muharram.
Pada pukul 10.00 di wilayah Karaba, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur banjir mulai menggenangi rumah masyarakat. Di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur pun air telah masuk pada siang hari. Di Kecamatan Karawang Barat banjir terjadi di Kelurahan Tanjungpura.
Tami Srimulyaningsih (40), warga Dusun Pangasinan menyampaikan saat banjir hari pertama ia tetap bertahan di dalam rumah. Ia baru menuju lokasi evakuasi pada Senin (27/2) pukul 09.00. “Baru hari ini tadi pagi jam 9 an saya ke sini, kalau di saya udah 2 meter dan sekarang air masih tinggi. Dari semalem naik dan makin naik, sampai yang belum kena pada ngungsi juga,” tutupnya. (nad)