Kelas Mau Ambruk Masih Dipakai, SDN Karangpawitan 3 Kekurangan Ruangan
KARAWANG, RAKA – Siswa SDN Karangpawitan 3, Kecamatan Karawang Barat terpaksa belajar di ruangan yang sudah rusak. Kurangnya ruangan kelas, membuat sekolah tidak memiliki pilihan lain. Agar tidak membahayakan siswa, atap yang sudah bolong disangga menggunakan kayu.
Kepala Sekolah SD Negeri Karangpawitan 3, Iwan Suciyadi menyampaikan, sekolahnya kekurangan ruang kelas untuk tahun ajaran 2023/2024 saat ini. Siswanya terpaksa belajar di ruangan yang sudah rusak karena tidak ada tempat lagi yang bisa digunakan. “Ruangannya tidak cukup, kursi dan meja diisi oleh 3 murid. Kesihan siswa harus berdesakan. Ruang kelas kami ada yang rusak parah dan sampai sekarang belum ada perbaikan apapun, tapi sudah ada kedatangan tim dari pemerintah yang melihat secara langsung untuk mengukur dan membicarakan anggaran perbaikannya,” ujarnya, Selasa (18/7).
Ia menambahkan jumlah siswa saat ini ada sebanyak 830 orang. Ruang kelas saat ini hanya ada sebanyak delapan ruangan. Ia mengaku kondisi pembelajaran dengan kondisi berdesakan sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu. Kondisi ini pun dikeluhkan orang tua siswa. “Kondisi berdesakan dikeluhkan juga oleh orang tua siswa, namun mereka pada terpaksa memasukan anaknya kesini karena pertimbangan zonasi,” tambahnya.
Iwan menambahkan, idealnya 1 ruang kelas maksimal diisi oleh 40 siswa. Tetapi, SDN Karangpawitan 3 mengalami kondisi urgen karena jumlah murid baru dan murid keluar berbanding drastis. Ia telah melakukan pengajuan pembangunan ruang kelas baru namun belum terdapat respon apapun dari pemerintah daerah. “Kemarin yang daftar 140 yang kita terima 130, sedangkan yang keluar (lulus) hanya 91 siswa. Berarti kan malah nambah ya. Selain berdesakan, ruang kelas yang langit-langitnya rusak parah juga terpaksa kami gunakan. Bingung saya juga,mudah-mudahan pemerintah memerhatikan, jangan sampai bantuan salah sasaran. Yang sudah cukup ruangan malah dapat bantuan terus,” tutupnya.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Yani Heriyani menuturkan, pada tahun 2022 Disdikpora Karawang menargetkan pembangunan ruang kelas sebanyak 350 untuk sekolah dasar (SD) dan 100 ruang sekolah menengah pertama (SMP). Namun yang terealisasi pada tahun 2022 sebanyak 127 ruang kelas SD dan SMP sebanyak 57 ruang.
Oleh karena itu, pada tahun 2023 nanti bangunan sekolah yang masih rusak akan menjadi proritas untuk diperbaiki. Yani menyebut, pada tahun 2023 sekitar 400 ruangan kelas SD dan 100 ruang kelas SMP yang harus dibangun. Pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk 400 paket ruangan dan 100 paket SMP tersebut dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp200 juta untuk rehab SD dan SMP dan Rp 250 juta untuk ruang kelas baru. “Tahun ini tidak ada ruang kelas baru, hanya melakukan perbaikan bangunan yang sudah ada,” jelasnya. (nad/rk)