Masyarakat Pesisir Pantai Was-was
PEDES, RAKA- Paska terjadinya tsunami di Selat Sunda yang menyebabkan banyak korban di Banten dan Lampung, membuat khawatir masyarakat pesisir pantai utara Karawang. Meskipun diketahui, jika kondisi laut utara Karawang merupakan perairan dangkal.
Salah satu masyarakat Desa Sungaibuntu, Ayu Tantiana (18) menuturkan, meskipun ia mengetahui jarak lokasi terjadinya tsunami dengan perairan Karawang cukup jauh, serta terhalang beberapa pulau, namun rasa khawatir akan dampaknya tetap ada. Apalagi, jika suatu saat terjadi letusan anak gunung Krakatau. “Rasa khawatir ada, tapi setelah melihat di peta alhamdulillah lokasi daerah Karawang itu terhalang oleh beberapa kota selain Banten dari gunung anak Krakatau. Jadi insya Allah, laut Karawang akan tenang, tapi saya tidak tau mengenai suatu saat nanti jika anak Krakatau meletus,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (25/12) kemarin.
Hal senada dikatakan Kades Cemarajaya Kecamatan Cibuaya, Yongliem Supardi, paska terjadinya tsunami di Banten dan Lampung, kekhawatiran akan dampaknya memang di rasakan oleh masyarakat. Namun, melihat kondisi laut yang saat ini masih stabil, kekhawatiran itu sedikit mereda. Secara geografis, lanjut Yongliem, perairan Karawang ini merupakan perairan dangkal. Sementara, terjadinya erupsi anak Krakatau sendiri di Selat Sunda yang jaraknya cukup berjauhan. “Paska terjadinya tsunami Banten dan Lampung, rasa khawatir masyarakat Desa Cemarajaya pasti ada, dan itu manusiawi. Tapi untuk saat ini di pantai kita normal-normal aja,” ungkapnya.
Di tempat berbeda, Kades Sedari Kecamatan Cibuaya Bisri Mustofa mengatakan, jika Allah sudah berkehendak, apapun bisa terjadi, begitupun dengan adanya tsunami di perairan Karawang. Namun, secara nalar logika dirinya meyakini bahwa perairan utara Karawang, pada dasarnya mulai dari Tanjungpakis hingga Cilamaya, kondisinya dangkal, kemungkinan besar tidak akan terjadi bencana tsunami. “Kalau rasa was-was pasti ada, yang namanya bencana kalau Allah SWT sudah berkehendak, maka terjadilah. Cuma kondisi laut di kita ini berbeda, lautnya dangkal. Dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi bencana seperti itu, kasihan saudara-saudara kita,” paparnya.
Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Asep Wahyu Suherman, menuturkan, perairan Karawang tidak memiliki potensi tsunami. Hanya saja, ancaman gelombang tinggi ada. “Bencana ada tapi bukan tsunami,” singkatnya. (apk/rok)