radarkarawang.id – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karawang, KH. Tajudin Noor, menyoroti pentingnya kesadaran pemilik rumah kos dalam menunaikan zakat penghasilan mereka.
Ia menilai, banyak pemilik kos di Karawang yang memiliki ratusan pintu, tetapi belum memenuhi kewajibannya dalam menyalurkan zakat.
“Kadang-kadang kita nggak sadar, ada orang punya kosan ratusan pintu, bukan cuma puluhan. Kalau dikeluarkan zakatnya, itu bisa sangat membantu mereka yang membutuhkan,” ujar KH. Tajudin Noor, Senin (23/3).
Menurutnya, pemilik kos dapat menyalurkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bahkan, ia menyarankan agar mereka bisa mengadakan open house untuk membagikan zakat secara langsung.
Baca juga : Kabag Kesra: Jangan Ada Potongan Insentif Guru Ngaji
“Apakah mau ke Baznas atau mau langsung, bisa saja mereka semacam open house juga. Kalau tertib, ini bisa membantu banyak orang,” tambahnya.
KH. Tajudin Noor menjelaskan bahwa dalam Islam, zakat dikenakan pada berbagai jenis penghasilan, termasuk hasil dari pertanian dan bisnis properti seperti kos-kosan.
“Kalau zakat pertanian, itu tergantung apakah menggunakan pengairan atau tidak. Kalau tidak pakai pengairan, zakatnya 10%, kalau pakai pengairan (jika diairi dengan irigasi ada biaya tambahan) 5%. Kalau penghasilan dari rumah kos, itu 5% bukan 2,5%,” jelasnya.
Ia mengaku prihatin melihat banyak pemilik kos besar yang tidak terdengar menyalurkan zakatnya.
Tonton Juga : RAJA JAWA PALING KAYA SE INDONESIA
“Saya melihat banyak di Karawang, khususnya di lingkungan sekitar saya, ada rumah kos bertingkat, tapi ke panitia zakat masjid tidak pernah kedengaran zakatnya. Kasihan, nanti di akhirat akan tidak lepas,” tegasnya.
Dengan pernyataan ini, KH. Tajudin Noor berharap agar para pemilik kos lebih sadar akan kewajiban zakatnya.
“Selain sebagai bentuk ibadah, menunaikan zakat juga dapat membantu mengurangi jumlah masyarakat yang membutuhkan bantuan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah,” pungkasnya. (uty)
