Negaci Gudang Prestasi
-Anggota Ekskul NSC Juara Nasional
CIKAMPEK, RAKA – Belum genap satu tahun, keberadaan Negaci Science Club (NSC) atau yang lebih sering disebut dengan istilah Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di SMAN 3 Cikampek sudah mendapatkan beberapa prestasi tingkat nasional.
Empat anggota dari ekskul tersebut menjadi juara pada dua event olimpiade tingkat nasional pada Oktober lalu.
“Ada empat orang dengan 5 juara,” kata Muhammad Rully Syaefudin, pembina ekskul NSC SMAN 3 Cikampek.
Rully mengatakan, ekskul NSC di sekolah yang populer disebut Negaci itu baru berdiri kurang dari satu tahun. Namun, berkat ketekunan dan konsistensi para siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut, beberapa anggotanya mampu menjadi juara pada olimpiade tingkat nasional.
Pihaknya mendaftarkan enam siswa pada Olimpiade Biologi Indonesia (OBI). Dari total peserta yang mencapai 354 itu, anak didiknya ada satu orang yang masuk final dan menjadi juara 3, mendapat medali perunggu.
“Padahal kita iseng aja daftar karena memang ekskul kita ini masih baru, tapi ternyata lolos ke final,” ujarnya.
Selain di OBI, pihaknya juga mengikutsertakan peserta didik pada olimpiade di Telkom University Competition Bidang Biologi tingkat nasional. Tiga peserta didiknya berhasil mendapat juara satu, dua dan tiga. Kemudian pada bidang matematika juga ada satu siswa yang mendapat juara ketiga dan mendapat perunggu.
“Di Telkom Uversity dapat satu medali emas. Pihak sekolah juga memberikan reward kepada para siswa yang menjadi juara,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, ekskul yang menjadi wadah bagi para siswa yang lebih senang dengan ilmu pengetahuan ini sudah memiliki anggota sebanyak 73 siswa dari semua tingkatan. Jadwal ekskul ini yaitu setiap hari Kamis setelah para siswa selesai kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Yang dibahas seputar ilmu pengetahuan dan pelajaran-pelajaran baik IPS, IPA, bahasa dan lain-lain,” ujarnya.
Salah satu anggota NSC yang mendapat medali emas, Shafira Maulina Triono mengatakan, ketertarikannya pada ekskul NSC itu muncul saat mengetahui di sekolahnya ada ekskul tersebut. Perempuan kelahiran 22 April 2006 ini sebelumnya kurang hobi terhadap kegiatan akademik.
“Awalnya gak suka akademik, tapi karena ingin coba hal baru jadi ikutan dan jadi senang sama ilmu pengetahuan. Di Telkom juara 1 tapi di OBI gak lolos,” ujar siswa kembar itu.
Adik kembarnya, Aisya Maulani Triono yang juga menjadi peraih juara 2 pada olimpiade di Telkom University mengatakan, saat itu ia bersama kakaknya mengikuti olimpiade yang sama. Pada olimpiade Telkom ia hanya mendapat juara 2 karena kalah oleh kakaknya. Sedangkan saat di OBI kakaknya justru tidak lolos, sedangkan ia berhasil membawa medali perunggu karena meraih juara 3.
“Saya dulu senangnya pramuka dan basket. Sekarang lebih senang keilmuan dan cita-cita ingin lanjut kuliah di Malang,” ungkapnya. (nce)