Ngabuburit, Aktivitas Sore yang Ditunggu
KARAWANG, RAKA – Siapa yang tak kenal istilah ngabuburit. Aktivitas sore menjelang buka puasa itu sangat dinanti saat bulan Ramadan.
Beragam cara dilakukan untuk menghabiskan waktu sore. Seperti berkeliling, berburu kuliner, mengajak anak bermain atau sekadar nongkrong.
Di jembatan penghubung Karawang-Bekasi di Kecamatan Rengasdengklok misalnya. Banyak masyarakat yang ngabuburit di jembatan yang melintasi Sungai Citarum tersebut.
Nani, warga Bojong Tugu Rengasdengklok mengatakan, jembatan penghubung yang terdapat di Rengasdengklok-Pebayuran tersebut banyak anak muda, bahkan orangtua yang datang ngabuburit. “Kalau sore sekitar jam empat sampai setengah enam di sini banyak yang nongkorong,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, sebelum bulan puasa pun sudah banyak masyarakat, maupun dari komunitas yang datang. Apalagi malam Minggu, dari jam 20.00 sampai jam 23.00 masih ramai. Begitu pun minggu paginya, dijadikan tempat olahraga. Nani mengatakan, keramaian di jembatan baru tersebut dimanfaatkannya untuk berjualan kopi, es, serta makanan ringan. Pada bulan biasa pengunjung umumnya datang siang hari, sementara bulan puasa ramainya sore hari. “Kalau bicara omset mendingan bulan biasa, bulan puasa mah ramenya sebentar doang,” ungkapnya.
Salah seorang pengunjung asal Telukjambe, Dewi mengaku tahu jembatan baru di Rengasdengklok tersebut dari media sosial. Karena penasaran dengan gambar yang terdapat di medsos, akhirnya memutuskan untuk mengunjungi jembatan tersebut dengan temannya. “Baru pertama kali ke sini, jadi dulu sering lihat di FB, nanti kapan-kapan ke sini lagi,” pungkasnya.
Di lokasi lain, Jalan Parakan yang berlokasi di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru menjadi langganan macet saat memasuki bulan suci Ramadan tepatnya pada sore hari.
Salah satu pemuda yang tengah asyik nongkrong di lokasi Andika Mulya (22) mengatakan, kemacetan yang terjadi sudah menjadi tontonan saat bulan suci Ramadan, tepatnya pada saat waktu ngabuburit. “Macetnya saya sampai total jadi pengendara satu dan pengendara lainnya pada bentrok, ya pada mentok bingung,” ucapnya.
Ia menambahkan, kemacetan dipicu karena jumlah kemdaraan tidak sesuai dengan ukuran jalan, ditambah titik pertigaan menuju arah Cikampek, Wancimekar dan Parakan itu membuat bentrok antar pengendara, apalagi jalan tersebut tepat berada di depan taman senopati yang dijadikan tempat nongkrong. “Pokonya kalau sore disini sangat padat macet, ditambah banyak yang jualan juga, jadi yang ngabuburit pad kesini,” tambahnya. (mra/psn)