Ojol Demo Tolak Kenaikan BBM
PURWAKARTA, RAKA – Aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Kabupaten Purwakarta terus meluas. Setelah aliansi mahasiswa, kini giliran ratusan driver ojek online alias ojol yang menggelar aksi serupa.
Dengan mengendarai kendaraan bermotor, massa berangkat dari titik kumpul di Perempatan Sadang menuju kantor DPRD Kabupaten Purwakarta yang melintasi pusat kota, Rabu (14/9).
Dalam aksi damai itu, mereka juga membawa sejumlah spanduk berisi tulisan penolakan terhadap kenaikan BBM. Aksi mereka juga mendapat pengawalan dari aparat keamanan. “Kami sangat menolak adanya kenaikan harga BBM. Dengan adanya kenaikan harga BBM, maka penghasilan kami tambah minus,” kata Asep, salah satu pengemudi ojol yang ikut aksi.
Menurutnya, selama ini yang menjadi modal utama para pengemudi ojol adalah bensin. Sedangkan bahan bakar minyak berhubungan erat dengan kendaraan bermotor. “Sementara kendaraan bermotor yang dimiliki sebagian besar driver ojol dikredit dari perusahaan leasing. Sedangkan leasing tentunya berhubungan dengan angsuran,” lanjutnya.
Kalau harga BBM naik, kata dia, maka berimbas terhadap pengeluaran para driver ojek online. Kondisi ini akan berdampak pula terhadap pembayaran angsuran kepada pihak leasing. “Kami sangat menjerit dengan adanya kenaikan harga BBM, sebab modal kami BBM. Para driver ojol kemana-mana selalu pakai BBM. Sedangkan kita harus memenuhi kebutuhan rumah tangga,” keluhannya.
Saat berorasi sambil mendorong motor mereka, peserta aksi mengungkapkan keresahannya akibat kenaikan harga BBM.
Imbasnya rakyat yang menjerit, sebab hampir semua harga berbagai jenis kebutuhan juga ikut naik. Bahan pokok naik dan harga cabai pun ikut naik.
“Kalau harga BBM naik, maka angka kemiskinan juga akan naik. Intinya gara-gara harga BBM naik, maka semuanya ikut naik,” ujar peserta aksi lainnya. (gan)