HEADLINE

Paranoid Virus Corona

TKI Malaysia Pulang Warga Ketakutan

TELAGASARI, RAKA – Ancaman virus corona sudah sangat meresahkan masyarakat. Bahkan membuat masyarakat paranoid terhadap warga yang baru pulang dari negara terdampak virus corona seperti Malaysia.

Setelah pulangan dari Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), salah satu warga Dusun Pasirtalaga RT 007/003, Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Daniel Setiawan terasa diasingkan oleh warga sekitar karena dikhawatirkan membawa virus corona atau Covid-19. Daniel mengatakan, beberapa waktu lalu ia baru sampai di rumahnya setelah pulang dari Malaysia sebagai TKI. “Waktu hari Minggu kemarin itu saya baru nyampe rumah, alhamdulillah saya pulang dengan selamat,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Kamis (19/3).

Meskipun keluarga menyambut baik kedatangannya, ia mengaku warga yang berada di kampung halamannya memperlihatkan seperti rasa takut saat berada didekatnya karena diduga membawa virus corona. Ia menegaskan sebelum sampainya di kampung halamannya ia telah mengikuti proses karantina yang dilakukan oleh Ministry Of Manpower (MOM). “Saya merasa keberadaan saya ini tidak disukai oleh warga khususnya tetangga saya. Saya punya bukti kalau saya lulus dan dinyatakan negatif dari virus corona, karena saya ikut karantina yang dilakukan oleh MOM,” tambahnya.

Seharusnya, warga yang berada di lingkungan rumahnya tidak memperlakukannya seperti orang asing, menurutnya dengan tidak melakukan kontak fisik dan menjaga kebersihan pun itu dapat mencegah tejadinya penyebaran virus corona. “Artinya tidak harus ketakutan, masa kalau lihat saya seperti ketakutan, kalau saya kena virus corona mungkin ada gejala yang saya rasakan, tapi saat ini saya baik-baik saja dan saya merasa sehat, bahkan saya tidak ada gejala yang dirasakan,” katanya.

Pihaknya berharap pemerintah dapat berperan dalam mengatasi permasalahan tersebut, sehingga para pekerja di luar negeri yang bertempat tinggal khususnya di Kabupaten Karawang tidak mendapatkan perlakuan yang berbeda. “Tolong jelaskan lebih jelas apa itu virus corona, khususnya untuk petugas kesehatan, kita juga sama manusia punya hati, kalau kita sakit dan kena virus mungkin saya tidak akan ada di rumah saat ini, karena saya juga sayang sama keluarga saya, tidak mungkin saya tularkan penyakit ini ke keluarga saya,” paparnya.

Sosialisasi virus corona memang belum sampai secara maksimal kepada masyarakat, Kacung, pedagang ikan keliling warga Tegalasem, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok mengaku tidak tahu akan bahaya dan cara pencegahan virus corona. Walaupun kerap diberitakan di media cetak, televisi maupun online. “Saya gak tahu virus corona, soalnya saya jarang nonton televisi,” singkatnya.

Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Karawang dr. Yayuyk Sri Rahayu nampaknya belum mengetahui kepulangan Daniel Setiawan. Saat dijelaskan mengenai kronologis diskrimnasi sosial yang dialami Daniel, ia hanya bertanya nama lengkap dan alamat yang bersangkutan. “Oh saya kira di Telukjambe, (kalau yang di telukjambe) katanya sudah di-follow up, okeh saya cek ya,” ucapnya, saat dihubungi via telepon oleh wartawan Radar Karawang, Kamis (19/3) sekitar pukul 17:00 WIB.

dr. Yayuk sempat mengirim pesan menanyakan nama dan alamat lengkap yang bersangkutan. Namun setelah wartawan Radar Karawang memberikan informasi yang diminta, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari dr. Yayuk. “Iya saya cek,” singkatnya. (mal/din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button