HEADLINE

Pasar Leuwipanjang Disidak
-Kementan Pantau Harga dan Stok Sembako

PURWAKARTA, RAKA – Menjelang Ramadan, Kementerian Pertanian memantau pasar tradisional Leuwipanjang di Koncara, Nagrikaler, Purwakarta.
Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Kementan RI Dedi Nursamsi mengatakan, inspeksi dilakukan untuk memastikan ketersediaan, harga, hingga distribusi pangan ke tingkat pasar.
“Kita kerjasama dengan Pemkab Purwakarta untuk memantau pasokan bahan pokok, terutama 12 bahan pokok dan Alhamdulilah semuanya stabil, itu berarti pasokan aman,” kata Dedi Nursamsi, Kamis (2/3).
Dia menyebutkan, secara keseluruhan untuk pasokan dan ketersediaan kebutuhan pokok aman sehingga harga relatif stabil.
Dedi menyebut, ada beberapa komoditas yang masih tinggi seperti harga kentang masih di harga Rp18 ribu per kilogram, bawang merah Rp30 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp40 ribu per kilogrammnya. Menurutnya, tingginya harga disebabkan faktor cuaca.
Dia menyebut, adapun 12 jenis yang jadi pantauan Kementan adalah beras, jagung, cabe merah, rawit merah, bawang merah, bawang putih, telur, daging sapi, daging ayam, gula dan minyak goreng.
“Ada beberapa komoditas turun signifikan harganya, misal beras minggu lalu masih Rp11.500 sekarang sudah panen jadi Rp9.500, di Indramayu, Karawang di sekitar Purwakarta setelah ada pengiriman harga turun, artinya panen berjalan terus pasokan lancar,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah jika harga kebutuhan pokok kembali naik di detik-detik akhir memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Kita sudah siapkan operasi pasar atau bazar kalau dibutuhkan, tapi sudah kita siapkan yang biasanya akan digelar jelang Ramadan dan Idul Fitri, keliling per kecamatan,” kata Anne.
Dia juga menyebutkan, Purwakarta memiliki Waduk Jatiluhur dan Cirata yang dimanfaatkan oleh petani untuk budidaya ikan, namun saat ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja karena faktor cuaca. “Harga ikan hanya ikan mas yang tinggi, karena produksi kita hari ini sedang banyak gagal panen. Ada masa ikan mabuk, produksi terhambat,” jelasnya.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Leuwipanjang, Opa mengatakan, sudah satu bulan lalu harga daging sapi mengalami kenaikan. Baik sapi lokal maupun sapi impor. Ia juga memprediksi menjelang Ramadan harganya akan naik kembali.
“Kalau daging lokal 13 (Rp130 ribu/kg) kalau impor 11 (Rp110 ribu/kg). Ada kenaikan, dari 12 (Rp120 ribu/kg) ke 13 (Rp130 ribu/kg), kenaikan sudah hampir satu bulan untuk penyebab kurang tau dari saat naik saya ikut menaikan. Kalau jelang puasa nanti pasti naik bisa sampai 14 (Rp140 ribu/kg) kalau sapi lokal,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button