Pelajar Tidak Tahu Peristiwa Rengasdengklok, Kegiatan Kirab Mesti Rutin Digelar
KARAWANG, RAKA – Sebelum Indonesia merdeka, Soekarno bersama Moch. Hatta sempat di bawa ke Rengasdengklok. Namun, peristiwa ini tidak banyak diketahui oleh pelajar.
Anak sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP mempunyai semangat tinggi untuk kegiatan Kirab Napak Tilas Kebulatan Tekad Rengasdengklok 16 Agustus 1945. Nia, siswi Sekolah Dasar Negeri Rengasdengklok 4 menyampaikan ia telah berada di tepi jalan sejak pukul 14.00, meski cuaca panas tidak menghilangkan semangatnya mengikuti kegiatan ini. “Meskipun panas tapi kita tetap semangat karena seru dan senang ada iring-iringan,” ujarnya Rabu (16/8).
Ia mengaku tidak mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di Rengasdengklok dalam proses Kemerdekaan Negara Indonesia, kegiatan kirab harus terus digelar. Meski begitu ia masih mengetahui tentang isi Pancasila. Ia merasa bangga dengan Kemerdekaan Indonesia. “Tidak tahu sejarah Rengasdengklok, kalau Pancasila hafal. Bangga sudah ada di Indonesia,” tambahnya.
Siswi SMK Negeri 1 Rengasdengklok, Claudia Permaesela Ahmad menyampaikan, negara Indonesia masih belum merdeka dari sisi ekonomi. Hal ini terlihat dari adanya tingkat kesejahteraan masyarakat yang belum merata. Kemudian ia pun menyampaikan masyarakat Indonesia masih mempunyai tingkat kesadaran diri yang rendah untuk kebersihan lingkungan. Hal tersebut mengakibatkan adanya bencana banjir. “Kalau dari sisi kemerdekaan memang sudah terbebas dari penjajah, tapi sisi ekonomi masih ada orang yang tidak mampu. Masih ada juga banjir karena ulah dari masyarakat sendiri yang tidak tertib membuang sampah dan kurang kesadaran diri,” ungkapnya.
Ia berharap agar negara Indonesia dapat menjadi negara maju. Serta masyarakat dapat meningkatkan kesadaran diri untuk kebersihan lingkungan. “Kalau untuk peristiwa Rengasdengklok tahu karena di sini banyak tempat sejarah. Pastinya semangat karena ini hari Kemerdekaan Indonesia. Semoga Indonesia dapat maju dan mempunyai kesadaran diri lagi,” tutupnya. (nad)
