HEADLINE
Trending

Pembangunan Jembatan Sementara Molor

Jalur Alternatif Susah Dilewati

KARAWANG,RAKA – Warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan resah akibat molornya pembangunan jembatan bailey sebagai pengganti jembatan utama yang ambles pada 3 Maret 2025 lalu.

Ketidakpastian penyelesaian proyek ini menambah kekhawatiran masyarakat yang bersiap menghadapi arus mudik lebaran.

Sementara itu, jalan alternatif terdekat yang bisa dilintasi hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, yaitu dari Cibeureum, Desa Jatilaksana menuju Desa Ciptasari di Kampung Cirendeu, hingga keluar ke Cijaleka Ciburial, jalan alternatif ini kondisinya cukup memprihatinkan, terlebih saat musim hujan, kondisi jalan di Cirendeu semakin sulit dilalui.

Jalan yang masih berupa tanah merah ini menjadi licin dan berlumpur, sehingga menyulitkan pengendara dan bahkan tidak layak dijadikan jalur alternatif.

Namun warga yang hendak melintas terpaksa melalui jalan tersebut daripada harus memutar arah lebih jauh via kabupaten bogor maupun bekasi hanya untuk menuju ke Karawang Kota.

Pengguna jalan alternatif Cireundeu harus berjuang keras menerjang lumpur untuk bisa melintas, tentunya ini membuat pengendara berisiko terpeleset.

Ahmad Suprapto, salah satu warga setempat, mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi jembatan yang tak kunjung diperbaiki.

Baca Juga : Masyarakat Harus Pandai Memilih Makanan Sehat

“Menggunakan yang sudah ada aja, itu kan kekuatannya sudah jelas, sementara itu belum dibangun. Kalau pembangunan itu belum selesai, bikin repot kita, udah mau Lebaran,” keluh Ahmad, Senin (17/3). Ia menambahkan, keterlambatan pengerjaan sangat berdampak pada aktivitas warga.

“Kita sebagai orang kecil begini ya sehari-hari ya patal lah. Usahakan aja yang ini lah yang ada. Ada wacana ini itu, tapi hari ini belum ada petugasnya,” ungkapnya.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, memastikan telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jawa Narat untuk mempercepat penyelesaian jembatan tersebut.

“Soal Jembatan Cicangor tadi, saya sudah koordinasi sama Kadis PUPR. Saya minta bahwa sebelum lebaran ini harus sudah selesai karena itu kan akses penting, termasuk menuju objek wisata dan jalur masyarakat,” ujar Aep.

Namun, Aep juga mengakui bahwa proyek tersebut merupakan kewenangan PUPR Provinsi. “Saya sudah kirim pesan WhatsApp dan Insya Allah besok saya akan telepon langsung atau bahkan ke provinsi untuk memastikan pengerjaan dipercepat,” tegasnya.

Terkait kendala yang dihadapi, Aep menjelaskan adanya tantangan teknis di lapangan. “Kalau secara kontur, jadi tidak sesuai. Praktek di lapangan kan beda-beda. Jadi kalau terlalu dipaksakan kemarin, itu jadi masalah. Makanya masih mencari celah untuk penyelesaiannya,” jelasnya.

Aep berharap pembangunan jembatan bailey bisa segera diselesaikan agar mobilitas mereka, khususnya saat arus mudik, tidak terganggu. Mengingat jalur tersebut merupakan akses penting bagi warga yang hendak bepergian ke wilayah Cianjur, Bogor, dan Purwakarta.

“Saya sih yakin, kalau dua minggu mungkin agak memakan waktu, tapi sebelum Lebaran saya pastikan. Kalau pun hari ini belum komunikasi, InsyaAllah besok saya akan ke provinsi untuk memastikan langsung,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button