HEADLINE

Pencarian Hari Ketiga Nihil

PAKISJAYA, RAKA – Memasuki hari ketiga pencarian korban kecelakaan Lion Air JT-610 di pantai Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, tim gabungan terus menyisir tempat jatuhnya pesawat. Sayangnya, tidak ada jasad atau puing pesawat yang ditemukan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karawang Asep Wahyu Suherman mengatakan, setelah melakukan evaluasi dengan seluruh tim gabungan, untuk hari ketiga belum membuahkan hasil. “Ditemukan sebuah plastik, namun bukan milik Lion Air. Di perairan bekasi juga menemukan jenis karung, namun belum diketahui apa isinya. Hanya diketahui ada satu area yang hari ini disterilkan dan kami belum mengetahui alasannya,” ucap Asep Wahyu, sambil menambahkan pencarian terus dilakukan hingga pukul 17.00. Sedangkan jumlah seluruh personel yang berada di lokasi mencapai 1.338 orang.

Informasi yang diperoleh Radar Karawang di Pantai Tanjungpakis sampai dengan Rabu (31/10) malam, sinyal EPL yang berasal dari pesawat JT-610 telah diketahui posisinya. Hanya saja belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pihak manapun, baik dari Basarnas, BPBD Kabupaten Karawang atau dari pihak lainnya.

Sementara itu, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 menemukan benda yang panjangnya lebih dari 20 meter di dasar laut. Namun temuan itu belum bisa dipastikan bangkai pesawat Lion Air JT 610. “Belum bisa dipastikan apakah itu bangkai pesawat atau bukan,” kata Dirops Pushidrosal TNI AL Kolonel Haris Djokonugroho di atas KRI Rigel-933 di perairan Pakisjaya, Rabu (31/10).

Guna memperjelas temuan tersebut, pihaknya menyorotkan sonar untuk gambar objek yang ditemukan di dasar laut. Bahkan, tim penyelam turun ke dasar laut untuk memastikan objek tersebut. “Data temuan itu didapat dari sensor Multibeam Echosounder EM2040,” paparnya.

Untuk memudahkan temuan pada objek tersebut, tim KRI Rigel sudah menandai tempatnya. “Saat ini dipermukaan air sudah tandai, untuk memudahkan tim turun ke lokasi,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi sidik jari salah satu korban pesawat Lion Air JT-610. Korban merupakan seorang pegawai Kementerian ESDM asal Sidoarjo, Jawa Timur. “Korban bernama Jannatun Cintya Dewi,” ujar Kepala Pusat Inafis Bareskrim Polri Kombes Brigjen Pol Drs Hudi Suryanto di RS Polri.

Berhasil diidentifikasinya Janatun lantaran kondisi tubuh korban yang ditemukan agak lebih baik ketimbang yang lain. Dikatakan Hudi, dari salah satu kantong jenazah pihaknya menemukan bagian tangan Janatun dengan lima jari yang masih lengkap hingga ke bagian tubuh dada sampai ke perut. “Ternyata dari lima ini ada satu jari telunjuk yang sangat baik bentuknya,” ungkapnya.

Usai mendapatkan sidik jari tersebut, pihaknya langsung membandingkan dengan data tunggal di KTP dan ijazah yang dibawa keluarga korban hingga dapat dipastikan itu adalah Janatun. Selain data primer, pihaknya juga menemukan data sekunder dari pemeriksaan postmortem. Janatun memakai cincin mas di jari tengahnya. Keterangan antemortem dari pihak keluarga pun mengakui bahwa Janatun terbiasa memakai cincin emas di jari tengah tangan kanannya. “Kami meyakini ini karena tidak satupun dari sepuluh juta bahkan seratus juta orang uang sidik jarinya sama,” tukasnya. (rok/dna)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button