Periksa Kesiapan Hadapi Bencana, Mie Instan Hingga Selimut Disiapkan
KARAWANG, RAKA – Mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana melakukan pengecekan dan rapat bersama dengan tim Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD).
Cellica menyebutkan pemerintah telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga peralatan dan logistik untuk menghadapi bencana alam. Ia pun memastikan pasokan logistik yang telah tersedia di BPBD. “Pada prinsipnya kami harus menyiapkan SDM serta sarana dan prasarana yang ada, kami akan melakukan langkah preventif ketika bencana itu ada. Kami juga memastikan jumlah logistik,” ujarnya, Senin (14/11).
Yasin, Kepala BPBD memaparkan, ada sebanyak 57 komunitas yang telah siap untuk ikut membantu dalam bertugas menangani bencana. Selanjutnya ada pula 7 posko yang telah disiapkan. Posko akan mulai di dirikan saat terjadi bencana yang cukup besar. Seluruh hal ini berfungsi sebagai salah satu upaya dalam proses penanganan saat adanya prediksi bencana banjir besar. “Ada 57 komunitas relawan yang telah siap bergabung, 7 posko juga sudah kami siapkan dan satgas kami ada 40 siap. Kami khawatir biasanya terjadi di Januari dan Februari untuk bencana banjir,” ungkapnya.
Cellica meneruskan, anggaran Rp500 juta telah disiapkan untuk keperluan logistik. Seluruh dana tersebut telah di belanjakan keperluan logistik mulai dari mie instan hingga selimut. Selanjutnya telah melakukan koordinasi dengan dinas sosial untuk menyediakan dapur umum. “Anggaran untuk logistik kurang lebih 500 juta dan sudah dipakai semua untuk beras, mie instan, air mineral, selimut dan sebagainya termasuk juga kolaborasi dengan dinas sosial terkait dapur umum dan dinas pertahanan pangan tentang beras,” paparnya.
Ia memaparkan untuk banjir di wilayah BMI telah menemukan solusi dengan adanya perbaikan daerah hulu yang terletak di Purwakarta. Kemudian untuk di Kecamatan Batujaya pun telah ada pengajuan usul dari PUPR terkait adanya dinding penahan. “Banjir untuk daerah BMI, itu BWS sudah membenarkan di daerah hulu yang ada di Purwakarta. Daerah Batujaya juga sudah di usulkan pembuatan dinding penahan dari PUPR, tapi untuk tanggul kita akan cek sudah dibenarkan oleh BWS atau belum,” tutupnya. (nad)