HEADLINE

Petani Karangligar Ajukan Klaim Asuransi, Area Pesawahan yang Terendam Banjir

KARAWANG, RAKA – Petani di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat mengajukan klaim asuransi atas area pesawahan mereka yang terendam banjir. Kartu pertanggungan polis asuransi Karangligar saat ini masih aktif.
Subkoordinator Penanggulangan Bencana Pertanian Aan mengungkapkan, klaim asuransi dapat diberikan bagi kelompok tani yang terdaftar asuransi dan kartu asuransi yang masih aktif. Masa aktif kartu polis dimulai sejak awal penanaman padi. “Jadi hasil survei kemarin daerah Telukjambe Barat, Desa Karangligar ada 4 Poktan yang terdampak banjir. Memang diantara empat Poktan ini alhamdulillah masa pertanggungan polis asuransi masih aktif hingga Februari. Jadi masih bisa diajukan untuk mendapatkan klaim asuransi,” ujarnya
Meski begitu di dalam empat Poktan tersebut masih ada petani yang tidak mendapatkan klaim asuransi. Kelompok Tani Sri Ligar 8 hanya ada sebanyak 15 petani yang memperoleh klaim asuransi. Saat ini telah memasuki masa klaim asuransi, petani yang terdampak akan diminta NIK ketika proses pendataan. Kamis (11/1) petugas PPL bersama dengan petaninya akan mengambil dokumentasi sawah yang terdampak. Kemudian Jumat (12/1) proses selanjutnya Jasindo akan mendatangi lokasi untuk melakukan survey secara langsung. “Tapi dari empat Poktan ini ada beberapa petani yang tidak tercover contohnya di Sri Ligar 8 hanya 15 petani yang terdaftar di asuransi sedangkan luas sawah di Sri Ligar 8 ada 50 petani. Setelah survei kita akan berlanjut ke pengajuan klaim asuransi,” tambahnya.
Empat Poktan tersebut telah terdaftar AUTP APBD tahun 2023 lalu. Di tahun kemarin diberikan bantuan untuk 10.700 hektare di 30 kecamatan. Masing-masing kecamatan mendapatkan 10 persen dari luas baku. Nama-nama petani di kelompok tani yang mendapatkan asuransi setiap tahun akan berganti. “Tidak tercover semua karena empat Poktan ini di daftarkan AUTP melalui APBD tahun 2023 kemarin. Per kecamatan itu mendapatkan 10 persen dari luas baku, kalau di Telukjambe Barat ada 1.000 hektare sawah jadi kuotanya hanya mendapatkan 100 hektar sawah yang tercover,” imbuhnya.
Yayu Yulianti, Ketua UPTD Pertanian Kecamatan Telukjambe Barat mengungkapkan, berdasarkan hasil dari peninjauan di lapangan terdapat peningkatan jumlah lahan persawahan yang terendam. Saat ini ada 96 hektar sawah yang telah terdampak. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan debit air di wilayah hulu dan tanggul jebol. “Ada sehubungan dengan adanya tanggul yang jebol dan penambahan debit di wilayah hulu, ada penambahan sekitar 60 hektare per Selasa (9/1). Totalnya sekarang 96 hektare yang terdampak banjir. Kalau sudah lebih dari empat hari terendam air akan ada pembusukan jadi akan kita ajukan klaim asuransi. Kita akan titik beratkan di wilayah Karangligar, keseluruhan sawah di sini ada 310 hektar tapi itu dari 8 kelompok tani. Sementara ini yang terendam banjir hanya dari 4 kelompok tani,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button