HEADLINE

Politeknik Kelautan dan Perikanan Turun ke Desa, Wujudkan Tambaksari sebagai Desa Inovasi

KARAWANG, RAKA – Di penghujung bulan Juni tahun ini, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya.
Kegiatan yang dilaksanakan, Kamis (30/6) lalu, politeknik memberikan pelatihan dan sosialisasi terkait keselamatan kerja pada kapal penangkapan ikan di Karawang. Tak hanya itu, politeknik juga melakukan disemenisasi diversifikasi olahan ikan bandeng, sosialisasi teknologi desalinasi sederhana, dan pendampingan budidaya ikan nila salin.
Direktur Politeknik Perikanan dan Kelautan dan Perikanan Karawang DH. Guntur Prabowo, mengatakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan langkah Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang dalam mempersiapkan sumberdaya manusia unggul untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi desa yang berprinsip nilai ekologi atau lingkungan lestari berbasis digital, sekaligus pengembangan smart fisheries village agar dapat menjadi pilot projek perkembangan dunia kelautan dan perikanan bagi desa lainnya di Karawang. “Melalui smart fisheries village, diharapkan dapat menyinergikan antara riset dan teknologi dengan peningkatan sumberdaya manusia melalui pelatihan dan teaching factory,” imbuhnya melalui keterangan tertulis, Minggu (3/7).
Lebih lanjut, kata Guntur, sapaan akrabnya, pengabdian ini juga diharapkan dapat mewujudkan kegiatan usaha perikanan yang terhubung dari hulu ke hilir guna menciptakan desa mandiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tambaksari. Program ini dapat berjalan dengan baik melalui sinergitas berbagai pihak, baik dari swasta, kementerian, pemerintah daerah, lembaga terkait, serta stakeholder lain.
Menurut Guntur pengembangan desa inovasi melalui model smart fisheries village yang akan dijalankan ini, juga akan menjadi sinergi dengan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Adapun, karakteristik smart fisheries village yakni memiliki nilai tambah melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi. Adapun tujuan terbentuknya desa inovasi pada kawasan smart fisheries village yaitu mendayagunakan pemanfaatan Iptek untuk meningkatkan daya saing usaha dan kesejahteraan masyarakat desa, melalui dukungan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pengabdian masyarakat.
Kemudian, desa inovasi ini juga ditujukan untuk membangun hubungan interaksi antara dunia IPTEK (R&D) dengan dunia usaha di masyarakat desa, mendorong masyarakat desa untuk mengikuti perkembangan IPTEK agar usaha masyarakat desa berkembang dan berkelanjutan. “Dan menciptakan produk unggulan spesifik desa (daerah) yang berkualitas,” imbuh Guntur.
Guntur menambahkan pada kawasan smart fisheries village ini diharapkan dapat menghasilkan produk perikanan yang nantinya menarik perhatian masyarakat luar untuk berbisnis di desa perikanan pintar ini. “Peran penyuluh menjadi sangat penting dalam mengawal dan melakukan monitoring terkait kegiatan pelatihan di kawasan tersebut,” paparnya.
Plt Camat Tirtajaya Dullah, menyambut baik dengan adanya kegiatan pengabdian yang digelar di wilayah kerjanya. Kata dia, para petani tambak atau nelayan ini diuntungkan dengan adanya kegiatan tersebut, sebab politeknik ini paling tidak sudah menguasai urusan kelautan maupun perikanan.
“Yang jelas para petani ini untuk menerima teknologi daripada perikanan. Dan memang para petani itu tidak mudah menerima teknologi ini, padahal hasilnya luar biasa,” kata Dullah saat dikonfirmasi, Minggu (3/7). (mra)

Related Articles

Back to top button