Pulau Pasir Muncul Lagi
CILAMAYA KULON, RAKA- Satu hektare pasir menggunung di tengah laut Cilamaya. Dari atas pasir ini, kita berdiri sambil melihat hijaunya air laut dan jadi spot foto yang indah.
Kelompok Pengawas Masyarakat Pesisir (Pokmaswas) Mina Jaladri Pasirputih memperkirakan, sekitar tahun 1980 – 1990, perairan Karawang selain menyimpan pulau karang, juga memiliki pulau pasir. Namun, seiring dengan maraknya tangan-tangan jahil, pulau pasir di pusar laut Karawang tersebut, dikeruk oknum tidak bertanggungjawab, baik untuk pembangunan rumah-rumah, bahkan beredar kabar tersedot untuk kepentingan reklamasi Jakarta, hingga menyebabkan pasir di laut semakin menipis volumenya. Namun, di tahun 2019 ini, Pokmaswas) Mina Jaladri Pasirputih melihat pasir kembali menggunung dengan volume kenaikan sekitar 2 meter pertahun.
Anggota Pokmaswas Mina Jaladri, Suhaeri, Pulau Pasir kembali muncul karena tingginya bertambah sekitar 2 meter. Pulau Pasir bisa ditempuh 7 menit dari bibir pantai dengan speadboot, atau sekitar 20 menit dengan perahu. Lokasi ini tentunya jadi spot tambahan bagi ekowisata bahari pesisir, karena di tengah lautan yang airnya bening, masyarakat bisa menikmati laut di atas pasir yang mulai kembali menumpuk nan halus. Adapun luas pasir laut yang terbentuk lagi itu, sekitar 1 hektar. “Kita bisa berdiri lagi di atas pasir laut yang sebelumnya hilang, Alhamdulillah bisa nambah spot ekowisata bahari,” ungkapnya.
Lebih jauh Sahari menambahkan, UU Nomor 27 tahun 2018, pasir laut yang lestari dan jadi pulau dilindungi, sehingga tidak bisa lagi diambil oleh sembarangan orang, baik untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun koorporasi untuk reklamasi. Sehingga, ia yakin, volume pasir 1 sampai 5 tahun kedepan akan semakin banyak hingga menjadi pulau baru yang bisa jadi spot ekowisata pesisir Karawang yang sangat indah. “Volume pasir akan semakin banyak, jadi kalau ada orang mengambil pasir buatan alam tersebut, dikenai sanksi sebagaimana UU Nomor 27,” katanya.
Kades Sukajaya Abdul Gofur Astra mengatakan, nama daerah Pasir Putih bukan berarti memiliki pasir yang putih di pantainya, tapi memang keasrian pasir yang lembut di pusat laut sempat ada beberapa belasan tahun belakangan, namun karena tangan jahil spot pasir laut itu semakin berkurang. Beruntung, beberapa bulan terakhir, pasir di dasar laut tumbuh lagi, selain bersih airnya, pasirnya juga bisa di lihat dan dangkal lazimnya daratan pada umumnya.
Ia berharap, pasir ini dijaga dan dilindungi serta tidak digunakan untuk kepentingan bisnis maupun pembangunan warga pesisir. Memang, kualitas pasir laut itu lebih bagus dari pada pasir pada umumnya. “Semoga ini bisa dijaga, karena sudah ada aturannya kan, insya Allah semakin tahun akan semakin luas dan banyak akibat sedimentasi ini,” ungkapnya.(rud)