HEADLINE
Trending

Puluhan Warga Masih Mengungsi

KARAWANG,RAKA– Awal Ramadan 1446 H di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat kembali terendam banjir. Sejak Jumat, (28/2), luapan Sungai Citarum dan Cibeet merendam sebanyak 303 rumah terdampak, dengan total 1.190 jiwa dari 401 Kepala Keluarga (KK). Ketinggian air paling rendah 50 cm dan paling tinggi 150 cm.

Di antara korban, terdapat 51 balita dan 11 bayi yang harus bertahan di tengah kondisi banjir. Selain itu, 8 fasilitas umum turut terdampak, yaitu 2 masjid, 3 mushola, 1 PAUD, 1 SDN, dan 1 SMPN.

Kendati banjir melanda, semangat warga untuk menjalankan ibadah Ramadan tetap tinggi. Selain itu, warga juga tetap melaksanakan santap sahur dan buka puasa bersama meski dalam kondisi yang sulit.

Baca Juga : Ramadan di Tengah Genangan Air

Mereka saling membantu satu sama lain agar suasana Ramadan tetap terasa hangat dan penuh kebersamaan. Untuk membantu kebutuhan pangan warga terdampak, masyarakat bersama pemerintah setempat telah membuka dapur umum di empat titik, yaitu di desa, depan rumah kepala dusun, dan depan masjid.

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, menjelaskan bahwa meskipun dapur umum didirikan secara swadaya oleh warga, bahan baku tetap dipasok oleh Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Sosial dan BPBD.

“Alhamdulillah, pasokan logistik masih aman. Saya terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan tim BPBD. Bahkan, kami juga berencana membuka dapur umum tambahan di kantor desa dengan pasokan makanan siap saji,” katanya, Minggu (2/3).

Hingga saat ini, terdapat 30 jiwa, termasuk 5 balita, yang mengungsi di kantor desa. Namun, kondisi di Dusun Pengasinan mulai menunjukkan tanda-tanda surut dibandingkan hari sebelumnya.

Meski demikian, BPBD Karawang terus melakukan pemantauan dan evakuasi bagi warga yang masih terdampak, mengingat intensitas hujan di wilayah Karawang dan daerah hulu Sungai Citarum serta Cibeet masih tinggi.

“Kami berharap cuaca segera membaik agar air cepat surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing dengan aman,” paparnya.

Dia mengimbau, kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. “Apabila sekiranya tidak aman, maka masyarakat harus segara menyelamatkan dirinya ke tempat yang dirasa aman,” tutupnya. (zal/uty)

Related Articles

Back to top button